Mohon tunggu...
Yuanda Putri
Yuanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang

Hi perkenalkan aku Yuanda sebagai mahasiwa s1 ilmu kesehatan di Universitas Negeri Malang, hobiku membaca buku dan tertarik dalam hal kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Survei Analisis Kebutuhan Layanan Kesehatan Reproduksi pada Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

7 Mei 2023   22:40 Diperbarui: 7 Mei 2023   22:58 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Kesehatan reproduksi merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan terutama untuk kalangan remaja dan mahasiswa karena pada masa ini adalah waktu yang paling baik untuk membangun pemahaman mengenai kesehatan reproduksi. Memahami kesehatan reproduksi sejak dini yaitu pada saat remaja merupakan hal yang penting. 

Risiko terkait dengan kesehatan reproduksi yang buruk dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental remaja. Remaja yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi dapat mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti kehamilan yang tidak diinginkan, infeksi menular seksual, dan masalah kesehatan reproduksi lainnya. Oleh karena itu Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat penting agar para remaja dapat memahami pentingnya menjaga resiko kesehatan reproduksi mereka dan melakukan Tindakan pencegahan yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan reprodukasi yang berbahaya.

Dalam beberapa kalangan masyarakat membicarakan mengenai kesehatan reproduksi kepada orang lain masih dianggap sebagai hal yang tabu dan tidak baik untuk dibicarakan. Padahal penting untuk mengedukasi kalangan muda mengenai topik ini. Karena dengan memahami reproduksi kesehatan, remaja dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan menghindari risiko kesehatan yang berbahaya. Oleh karena itu dilakukan analisis mengenai kebutuhan layanan kesehatan reproduksi kepada mahasiswa ilmu keolahragaan Universitas Negeri Malang. Analisis ini dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat pemintan Gizi Masyarakat Angkatan 2020 untuk mengetahui gambaran layanan kesehatan reproduksi yang diinginkan oleh remaja pada mahasiswa departemen Ilmu Keolahragaan angkatan 2020.

Kegiatan analisis kebutuhan layanan kesehatan repsroduksi ini dilakukan mulai tanggal 13 Maret hingga 6 Mei 2023 yang dimulai dari rancangan kegiatan, penyusunan kuesioner, penyebaran kuesioner, sampai dengan analisis hasil dari analisis data yang diperoleh.Sampel yang digunakan dalam analisis ini yaitu 78 mahasiswa departemen Ilmu Keolahragaan angkatan 2020 yang dipilih melalui system random sampling agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Kuesioner yang disebarkan yaitu mengenai analisis pengetahuan, sikap, perilaku, dan kebutuhan layanan kesehatan reproduksi bagi remaja.

Menurut hasil dari survei hampir seluruh responden mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi mengenai beberapa hal seperti hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi seperti pengetahuan mengenai mencukur rambut kemaluan untuk mengurangi kelembapan daerah intim dan mencuci tangan sebelum menyentuh organ intim. Selain itu juga pengetahuan mengenai ciri-ciri pubertas pada remaja, pengetahuan mengenai gaya hidup bebas yang berkaitan erat dengan resiko kesehatan reproduksi dan Penyakit Menular Seksual (PMS). Para responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai hal-hal tersebut.

Menurut hasil dari survei menganai sikap, responden menunjukkan sikap yang baik mengenai kesehatan reproduksi.Hal tersebut berdasarkan hasil dari kuesioner yang sebagian besar responden mengetahui sikap mana yang baik dan tidak baik bagi kesehatan reproduksi. Sikap yang dimaksud antara lain seperti mengani sikap yang akan berdampak kepada kesehatan reproduksi seperti perilaku menonton video atau foto yang tidak baik dan juga perilaku kenakalan remaja yang memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan reproduksi. Menurut hasil dari survei juga didapatkan bahwa sebagian besar dari responden merasa bahwa membicarakan tentang kesehatan resproduksi merupakan hal yang tidak tabu, namun beberapa juga masih menganggap hal tersebut tabu, hal ini bisa saja terjadi karena berkaitan dengan kondisi sosial dan budaya yang ada di sekitar responden.

Perilaku remaja terhadap kesehatan reproduksi menurut hasil dari analisis kuesioner yaitu antara lain para responden sebagian besar pernah mengikuti kegiatan Pendidikan dan penyuluhan kesehatan reproduksi. Pendidikan reproduksi saat ini juga banyak terdapat pada media social seperti Instagram dan youtube. Perilaku responden juga sebagian besar sudah menunjukkan perilaku yang baik untuk menjaga kesehatan reproduksi seperti membersihkan dudukan toilet ketika akan menggunakannya, menjaga area sekitar alat kelamin agar tetap kering dan juga mematuhi larangan tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah. Dalam hal perilaku mengenai menceritakan masalah kesehatan reproduksi responden lebih sering bercerita kepada orangtua daripada kepada teman. Dan sebagian besar respoonden saat ini berada pada lingkungan yang mendukung kesehatan reproduksi.

Kebutuhan layanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja menurut hasil dari kuesioner adalah layanan kesehatan reproduksi yang membahas mengenai cyber sex dan juga mengenai Infeksi Menular Seksual (IMS). Isu kesehatan yang paling diminati oleh kalangan remaja khususnya mahasiswa departemen Ilmu Keolahragaan Angkatan 2020 yaittu isu mengenai free sex dan juga child free yang saat ini menjadi salah satu pembahasan yang sering dibahan dimana-mana. Sebagian besar responden menginginkan layanan kesehatan reproduksi yang tidak berbayar dan berbasis online dan offling yang akan mempermudah aksesnya. Dengan jenis layanan kesehatan yang paling utama yaitu menjaga kerahasiaan bagi yang sedang berkonsultasi, pelayanan yang ramah, tidak menjustifikasi penerima layanan dan layanan yang terbuka bagi siapapun.

Pada kalangan remaja media kesehatan yang paling digemari yairu berupa film atau video pendek yang mungkin akan memberikan gambaran lebih mengenai poin-poin kesehatan yang akan disampaikan. Selain itu media lain yang digemari yaitu berupa poster atau alat peraga dan juga brosur. Metode yang paling digemari oleh responden yang sebagian besar remaja yaitu melalui metode penyuluhan dan juga bimbingan konseling. Jangka waktu yang dibutuhkan yaitu sebagian besar menginginkan layanan diberikan sebanyak 3 bulan sekali dengan durasi 30-45 menit setiap pertemuan atau layanan yang diberikan. Dan untuk pemberi layanan kesehatan reproduksi reponden lebih memilih pihak dari dinas kesehatan, influencer kesehatan, dan juga pihak dari BKKBN agar informasi atau layanan yang diberikan akan lebih baik dan tepat.

Berdasarkan hasil dari analisis tersebut maka dapat dirancang suatu program kesehatan reproduksi mengenai isu free sex dan cyber sex dan program akan dilaksanakan dengan geratis atau tidak berbayar, menjaga kerahasiaan, dan ramah yang akan dilaksanakan satu bulan sekali secara campuran antara online dan offline. Metode yang akan dilakukan yaitu dengan metode penyuluhan dengan media video atau film pendek oleh influencer kesehatan yang akan disampaikan dalam waktu 30-45 menit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun