Mohon tunggu...
yuana chelseasalsabila
yuana chelseasalsabila Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

saya memiliki hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Langkah Akuntansi Syariah, Sebuah Studi Historis

16 Oktober 2024   14:24 Diperbarui: 16 Oktober 2024   14:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aturan akuntansi dalam konsep syariah dapat di artikan sebagai kumpulan dasar hukum yang baku dan permanen, yang di simpulkan dari sumber-sumber syariah islam dan digunakan sebagai aturan oleh seorang akuntan dalam   melakukan pekerjannya, baik dalam pembukuan, analisis, maupun penjelasan , serta menjadi landasan dalam menjelaskan suatu kejadian.
 
Dalam penyusunan akuntansi syariah, mungkin ada persamaan dengan akuntansi  konvensional, khususnya dalam metode dan menjalankannya, seperti dalam bentuk pemakaian buku besar, sistem pencatatan,  proses penyusunannya bisa  lama. Namun, perbedaan akan ada ketika membahas kualitas dari isi laporannya karena berbedanya ilmu masing-masing.


Sejarah lahirnya akuntansi syariah tidak lepas dari perkembangan islam , kewajiban mencatat transaksi nontunai ada di (QS Albaqarah : 282) ,yang mendorong umat islam peduli terhadap pencatatan dan menimbulkan kebiasaan pencatatan di golongan  umat islam ,serta merupakan salah satu faktor yang mendorong kerja sama. Rasulullah SAW juga semasa hidupnya mengajarkan secara khusus beberapa sahabatnya untuk menangani pekerjaan akuntan dengan sebutan hafazhatul amwal atau pengawas keuangan.


Sejarah membuktikan bahwa ilmu akuntansi telah lama dilakukan  dalam dunia islam , seperti kata jurnal ( dulu dinamakan zornal) telah lebih dulu di gunakan pada masa khalifah  ,dengan sebutan jaridah untuk buku catatan keuangan . Begitu juga dengan buku double entry yang di tulis oleh Luca Pacioli , dapat kita lihat dari sejarah ternyata islam lebih dulu mengenal isitilah sistem akuntansi, karena alquran sudah diturunkan tahun 610 Masehi, itu 800 tahun lebih dulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya tahun 1494.


Kebangkitan Baru Akuntansi Syariah  


kebangkitan islam baru sudah menjangkau bidang muamalah dengan umum dan bidang-bidang finansial juga lembaga-lembaga keuangan secara tersendiri.  Sekelompok orang ahli akuntansi sudah mengadakan penelitian dan studi-studi ilmiah tentang akuntansi menurut islam. Perhatian mereka lebih konsentrasi pada beberapa bidang , yaitu bidang penelitian, pembukuan, seminar, pengajaran di lembaga-lembaga keilmuan atau sekolah dan kampus, juga implementasi pragmatis .

 Contoh sebagian dari usaha awal dimasing bidang ,seperti : kebangkitan akuntansi syariah dalam bidang penelitian , kebangkitan akuntansi  syariah dalam bidang pembukuan, kebangkitan akuntansi syariah di sekolah-sekolah dan kampus, kebangkitan akuntansi syariah dalam bidang implementasi.


Perkembangan  akuntansi DI Indonesia (IAI)
Waktu Indonesia sudah merdeka, cuma ada satu orang akuntan dalam negri, yaitu  Prof. Dr. Abutari, sedangkan Prof.  Soemardjo lulus pendidikan akuntan di negri Belanda waktu tahun1956.

 Akuntan-akuntan yang pertama lulus dari Indonesia sendiri  ada:  Basuki  Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem. Mereka lulus pertengahan waktu tahun 1957.  Keempat akuntan-akuntan itu ,termasuk Prof. Soemardjo juga , mengambil langkah awal untuk mendirikan perkumpulan akuntan untuk bangsa Indonesia saja.


 Tanggal 17 Oktober 1957 , kelima akuntan--akuntan itu  bertemu di aula Unevirsitas Indonesia dan sepakat mendirikan perkumpulan  akuntan Indonesia, yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia berdiri  tanggal 23 Desember 1957, waktu pertemuan ketiga pukul 19.30 . 

Dan sat ini IAI adalah satu-satunya tempat penampungan yang mewakili pekerjaan akuntan Indonesia secara keseluruhan, IAI juga merupakan pendiri ASEAN  Federation of Accountans biasa di singkat AFA,  dan saat ini menjadi sekretariat permanen AFA.

Drs Osmad Muthaher, M. Si : modul 2-7

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun