Mohon tunggu...
Yuafni Sepditami
Yuafni Sepditami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dosen Pangampu : Puput Iswandiyah Raysharie, SE, ME Mata Kuliah : Ekonomi Mikro Jurusan : Akuntansi (C)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Agama bagi Akuntan untuk Mencegah Pelanggaran Kode Etik

10 Oktober 2024   16:24 Diperbarui: 10 Oktober 2024   16:24 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1. Pengertian Kode Etik Akuntan

Kode etik akuntan ialah seperangkat prinsip dan norma yang mengatur perilaku professional akuntan. Di negara Indonesia, kode etik ini ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta mengikuti standar internsional yang dikeluarkan oleh International Federation of Accountants. Kode etik mencakup ini mencakup beberapa prinsip dasar, seperti integritas, objektivitas, kompetensi professional, kerahasiaan danperilaku professional.

Etika memiliki beragam definisi dan pemahaman. Asalnya itu dari bahasa Yunani Kuno, kata "ethicos" yang artinya "berasal dari kebiasaan," merupakan cabang filsafat yang berfokus pada nilai ataupun kualitas yang mempelajari standar serta juga penilaian moral. Etika melibatkan analisis serta penerapan akan konsep-konsep seperti benar, salah, baik, buruk, serta juga tanggung jawab. Etika juga bisa didefinisikan sebagai sebuah ajaran serta juga ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang baik serta juga yang buruk, yang bertujuan teruntuk menciptakan kehidupan yang jauh lebih baik.

2. Mencegah Pelanggaran Kode Etik

            Pengaruh kode etik bisa menjadi alat pencegah yang efektif terhadap pelanggaran kode etik dikalangan akuntan. Berikut adalah beberapa cara bagaimana nilai-nilai agama dapat membantu mencegah pelanggaran terssebut :

  • Pembentukan Karakter : Ajaean agama cenderung menekankan pentingnya pembentukan karakter yang baik. Akuntan memiliki karakter yang solid, yang dibangun berdasarkan nilai-nilai agama, akan lebih cenderung untuk membuat Keputusan yang etis dan tepat.
  • Kesadaran Moral : Agama seringkali meningkatkan kesadaran moral individu. Dalam konteks akuntansi, akuntan yang dijiwai dengan ajaran agamanya akan lebih peka terhadap konsekuensi dari Tindakan mereka. Kesadaran ini mendorong akuntan untuk berpikir dua kali sebelum melakukan Tindakan yang mungkin melanggar kode etik.
  • Rujukan pada Nilai-nilai Abadi : Nilai-nilai yang diajarkan dalam agama bersifat abadi dan universal. Dalam situasi yang sulit, akuntan dapat menjadikan ajaraan agamanya sebagai rujukan untuk mengambil keputusan etis. Dengan begini, akuntan tidak hanya menikuti kode etik profrsional tetapi juga nilai moral yang lebih dalam.
  • Komunitas dan Dukungan Moral : Banyak agama mendorong pembentukan komunitas yang mendukung anggotanya dalam menjalankan kehidupan yang etis. Dalam komteks profesi akuntansi, dukungan dari komunitas agama dapat memberikan dorongan moral Ketika akuntan menghadapi tekanan untuk melanggar kode etik.
  • Refleksi dan Evaluasi diri : Praktik spiritual seperti meditasi, doa, atau refleksi dapat membantu akuntan untuk mengevaluasi Tindakan dan Keputusan mereka. Hal ini akan memperkuat komitmen mereka terhadap kode etik dan membantu menilai apakah Tindakan mereka konsissten dengan moral yang mereka yakini.

3. Agama Sebagai Landasan Moral

            Agama memberikan landasan moral yang kuat bagi individu. Sebagianbesar ajaran agama menekankan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Agama memiliki pengaruh yang mendalam terhadap tatanan moral individu. Dalam konteks akuntansi, nilai-nilai agama dapat membentuk prinsip dan perilaku etis akuntan. Misalnya agama mengajarkan pentingnya jujur dan adil, yang sejalan dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi. Ketika akuntan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai agama, mereka cenderung lebih mampu untuk mengambil Keputusan yang sesuai dengan kode etik dan menghindari Tindakan yang bisa merugikan reputasi mereka serta prifesi akuntansi secara keseluruhan.

KESIMPULAN

Agama memainkan peran penting dalam mencegah pelanggaran kode etik oleh akuntan dengan memberikan landasan moral yang kuat dan membentuk perilaku etis dalam kehidupan profesial mereka. Nilai-nilai agama, seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab, berkontribusi dalam memperkuat komitmen akuntan untuk menjalankan tugas mereka sesuai dengan standar etika yang berlaku. Dalam profesi akuntansi yang penuh dengan tekanan dan godaan untuk melakukan tindakan tidak etis, agama dapat menjadi pengingat spiritual yang membantu akuntan tetap berpegang pada prinsip-prinssip etis.

DAFTAR PUSTAKA 

Dyah Pravitasari Dosen IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46                             Email: dyah_pravitasari@yahoo.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun