Mohon tunggu...
yswitopr
yswitopr Mohon Tunggu... lainnya -

....yang gelisah karena sapaan Sang Cinta dan sedang dalam perjalanan mencari Sang Cinta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sahara van Java

4 Mei 2012   05:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:45 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_175304" align="aligncenter" width="504" caption="sahara van jawa (dok.pri)"][/caption]

Wisata pantai memang tidak pernah ada matinya. Buktinya, hampir setiap pantai yang telah dibuka menjadi obyek wisata selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Keramaian kunjungan wisatawan akan mencapai puncaknya pada musin liburan sekolah. Salah satu pantai yang selalu ramai dikunjungi wisatawan adalah pantai Parangtritis, sebelah selatan Jogjakarta. Tidak hanya saat liburan sekolah, keramaian Parangtritis juga bisa dijumpai pada hari-hari biasa.

Semakin hari, Parangtritis terus berbenah. Berbagai permainan penunjang mulai bermunculan. Keberadaan aneka wahana ini tentu ikut mendukung terangkatnya potensi wisata, utamanya di Parangtritis. Pingin naik kuda? Pingin naik bendi di tepian pantai? Tinggal nego sama warga yang menyewakan. Tidak usah susah-susah nyari, mereka akan datang menghampiri kita dan menawarkan jasanya. Tinggal pintar-pintarnya kita saja yang menawar. Selain mempermudah, keberadaan mereka pun turut memberi nuansa tersendiri. Keberadaan mereka bisa menjadi obyek tambahan yang semakin mempercantik pantai.

[caption id="attachment_175305" align="aligncenter" width="432" caption="pesona parangtritis (dok.pri)"]

1336110286298303367
1336110286298303367
[/caption]

Meski demikian, berlama-lama di pantai bisa menumbuhkan rasa bosan. Nah, kalau Anda bosan di Parangtritis apa yang akan Anda buat? Pada kesempatan ini, aku ingin menampilkan sebuah tempat yang sangat jarang diekplorasi. Sebuah tempat yang menawarkan keindahan yang keunikan yang mungkin tidak dijumpai di tempat lain. Tempat yang aku maksudkan adalah gumuk pasir yang membentang dari pantai Parangtritis ke arah Barat. Gumuk pasir yang paling bagus terletak di sebelah barat Parangkusuma.

Berempat kami berangkat menuju ke lokasi gumuk pasir. Karena kami berempat berasal dari daerah yang berbeda-beda, kami janjian di sebuah titik di Jogja. Setelah semua berkumpul, perjalanan kami mulai. Menelusuri jalan Parangtritis dalam suasana canda dan tawa. Dalam perjalanan, kami berpikir nanti parkir di mana? Pertanyaan itu baru terjawab setelah kami sampai di lokasi. Di tepi jalan, banyak rumah yang bisa digunakan untuk parkir, baik motor mau pun mobil. Beberapa rumah kecil digunakan pula sebagai warung yang menyediakan aneka minuman ringan. Setelah memarkirkan kendaran, kami langsung menyiapkan senjata masing-masing dan bergegas menuju ke lokasi yang terletak di belakang rumah.

[caption id="attachment_175308" align="aligncenter" width="288" caption="teriknya matahari tak mengurangi keindahan (dok.pri)"]

1336110391821637845
1336110391821637845
[/caption]

Teriknya sinar matahari langsung terasa membakar kulit. Tapi, itu semua tidak terasa begitu sampai di lokasi. Luar biasa. Terlintas dalam benakku: seperti inikah gurun Sahara? Ada sedikit ketidakpercayaan dalam diriku. Bukankah Indonesia adalah negara tropis, mengapa terdapat hamparan pasir seperti yang ada di daerah Timur Tengah? Gumuk Pasir memang sebuah fenomena alam, bukan buatan manusia. Proses terjadinya gumuk ini berlangsung ribuan tahun silam. Pasir-pasir itu berasal dari material vulkanik.

Gumuk pasir memang unik. Kalau kita mengamati bentangan pantai dari Parangtritis hingga ke pantai Congot, ada tipikal yang sama: hamparan pasir. Tapi, hanya di sekitar pantai parangtritislah yang memiliki keindahan gumuk nan eksotik. Aku sendiri tidak tahu mengapa hanya di tempat ini. yang pasti, gumuk-gumuk pasir itu terbentuk oleh faktor alam, yaitu angin. Sebaran butiran pasir itu terjadi berkat hembusan angin yang kuat. Akibat hembusan angin itu, terbentuklah gundukan-gundukan pasir alami.

[caption id="attachment_175310" align="aligncenter" width="486" caption="salah satu keindahan patern yang terbentuk (dok.pri)"]

13361104922003242751
13361104922003242751
[/caption]

Karena bentukan alam, maka bentuk dan tekstur gundukan sangat beraneka ragam. Inilah keunikannya. Tidak hanya bentuk gundukannya saja yang unik. Kalau kita melihat dan mengamati, kita akan menemukan patern-patern unik di permukaannya. Patern-patern ini pun terjadi karena hembusan angin pantai. Hembusan angin menerbangkan butiran-butiran pasir yang berada di permukaan. Pasir yang terbang itu menabrak gundukan pasir yang tidak mampu diterbangkan oleh angin. Jadilah patern-patern yang unik. Kalau Anda datang ke gumuk ini, sedikit berhati-hati kalau menghadap ke pantai. Bisa-bisa pasir-pasir halus itu akan masuk ke mata kita. Kalau ingin mendapatkan keindahan patern-patern itu, kita harus hati-hati. Sekali kita menginjakkan kaki dan membuat langkah yang sembarangan, hilanglah patern-patern cantik di sekitar kita. Kalau pun itu terjadi, tidak perlu khawatir. Kita bisa menunggu beberapa saat hingga patern-patern itu muncul kembali.

Karena keunikan itu, tempat ini sangat pas dijadikan sebagai tempat berfoto. Melakukan pre-wedding di gumuk pasir ini tentu akan menciptakan sebuah nuansa yang unik dan eksotik. Salah satu sebabnya, gumuk pasir ini adalah satu-satunya gumuk pasir di Indonesia dan Asia Tenggara. Mengabadikan moment di tempat ini tentu sangat direkomendasikan. Kalau Anda ingin bernarsis ria dengan pemandangan yang unik, datanglah ke gumuk pasir di sebelah barat Parangkusuna. Jamin Anda akan ketagihan untuk datang lagi ke tempat itu.

Gumuk pasir ini pun dapat menjadi sebuah tepat yang menarik untuk bermain-main. Seperti yang kami buat pada saat datang ke lokasi ini. Sembari menikmati keindahan patern-patern yang tersaji di depan mata, kami bermain-main dengan mengejar bunga Spinifex Sericeus. Setelah terlepas dari tangkainya, bunga ini seperti berlari ditiup angin. Sebuah pemandangan yang unik. Asyik juga mengejar bunga-bungan itu berlari kencang.

[caption id="attachment_175311" align="aligncenter" width="432" caption="mengejar bunga Spinifex Sericeus (dok.pri)"]

1336110590380233634
1336110590380233634
[/caption]

Panas teriknya siang hari tak menghalangi kami menikmati keindahan alam di gumuk pasir ini. Sebuah keindahan tersembunyi di balik kebesaran nama Parangtritis. Gumuk pasir menjadi sebuah kenangan yang mengundang kembali. Semoga aku bisa datang lagi ke sana di sore hari dan bisa menikmati keindahan matahari terbenam di tempat itu. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun