[caption id="attachment_87219" align="aligncenter" width="630" caption="gua alami yang menyuguhkan keindahan dan pesona iman"][/caption] Perbukitan Menoreh memang menyembunyikan misteri. Ada banyak kisah terwariskan secara turun temurun. Salah satu kisah itu adalah Gua Maria Lawangsih. Nama tempat peziarahan ini bernuansa jawa. Kata Lawang mengandung arti pintu, gapura atau gerbang. Sedangkan kata sih (asih) artinya kasih sayang, cinta, berkat, rahmat. Secara rohani, Lawangsih menunjukkan peran Bunda Maria sebagai pintu berkat kepada umat manusia. Di perbukitan Menoreh inilah kisah Gua Maria Lawangsih dimulai. Nama Gua Maria Lawangsih mungkin masih terasa asing. Memang benar. Gua Maria yang terletak di Dusun Patihombo, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo ini masih tergolong baru. Gua Maria alam ke dua di Jogjakarta [yang pertama adalah Gua Maria Tritis di Wonosari] mulai siperkenalkan sekitar satu tahun ini. Letaknya cukup jauh. Dari Sendangsono, Gua Maria ini berjarak sekitar 20 km. Sementara dari Sendang Jatiningsih, Paroki Klepu, Gua Maria Lawangsih berjarak sekitar 13 km. [caption id="attachment_87220" align="aligncenter" width="630" caption="keindahan alam di sepanjang perjalanan"]
Keindahan Gua Maria Lawangsih ini memang belum tergali sepenuhnya. Masih ada banyak hal yang bisa dikembangkan secara maksimal hingga semakin mengundang banyak oran g untuk datang ke tempat ini. Di bagian belakang patung Bunda Maria terdapat sebuah lorong yang mengalirkan air nan jernih. Air ini bisa diolah dan ditampung menjadi sebuah sumber air kehidupan. Di sisi kanan patung terdapat sebuah lorong. Pintu masuk menuju lorong ini relatif kecil sehingga untuk mencapai kedalaman lorong para pengunjung harus antre. Di lorong ini terdapat tempat untuk berdoa. Dengan adanya penerangan yang telah memadai dan hiasan stalagtit dan stalagmit, tempat doa dalam lorong ini benar-benar akan membawa kita pada keheningan total. Suara tetesan air dari stalagtit semakin menambah nuansa surgawi yang akan dirasakan. Konon, lorong ini masih dalam. Namun keterbatasan sarana dan prasana, lorong gelap itu belum digali. Jika lorong yang masih gelap itu digali dan dikembangkan, semakin sempurnalah keberadaan Gua ini sebagai Gua Maria alami. Selain bagian pokok, sarana penunjang juga belum maksimal. meskipun sudah ada kamar mandi dan areal parkir, namun sarana penunjang ini akan semakin diperlukan seiring semakin banyaknya peziarah yang akan datang ke tempat ini. *****
Gua Maria Lawangsih merupakan langkah peziarahan iman umat Stasi SPM Fatima Pelemdukuh, yang selama ini berdoa kepada Bunda Maria di Gua Maria Pengiloning Leres. Gua ini merupakan sebuah Gua berukuran kecil yang terletak di atas Kapel Stasi SPM Fatima Pelemdukuh. Gua Pengiloning Leres adalah cikal bakal Gua Maria Lawangsih. Letak Gua Pengiloning Leres yang berada di atas Kapel SPM Fatima Pelemdukuh, tidak terlalu jauh dari Gua Maria Lawangsih. Di samping gua, bertahtalah Patung Kristus Raja yang memberkati. Patung ini setinggi 3 meter. Menurut cerita, Goa Maria Pengiloning Leres ini nampak seperti bahtera. Bahtera Nabi Nuh yang pada zaman dahulu telah menyelamatkan manusia dan mahkluk-makhluk lainnya di atas bumi dari air bah. Bentuk bahtera ini kemudian semakin disempurnakan dengan adanya patung Kristus Raja Semesta Alam sebagai nahkoda bahtera tersebut. Gua Maria Lawangsih yang merupakan gua alami dan terletak di atas perbukitan menoreh menyuguhkan wisata spiritual yang luar biasa. Perjalanan untuk mencapai lokasi ibarat sebuah perjalanan mengikuti jalan salib Kristus yang berujung pada kemuliaan-Nya. Setelah menempuh perjalanan panjang, nuansa surgawi tersaji di depan mata. Keindahan alam akan membawa kita pada imaginasi keindahan surgawi. Bagi para pencari kekayaan spiritual, Gua Maria Lawangsih adalah sebuah alternatif pilihan. Di tempat yang jauh dari keramaian ini, kedamaian surgawi siap menyambut. Tidak sulit untuk mencapai tempat ini karena di titik-titik tertentu telah dipasang papan-papan penunjuk. [caption id="attachment_87226" align="aligncenter" width="630" caption="kedamaian bersama Sang Bunda"]