Mohon tunggu...
yswitopr
yswitopr Mohon Tunggu... lainnya -

....yang gelisah karena sapaan Sang Cinta dan sedang dalam perjalanan mencari Sang Cinta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ketep Pass Memang Pas

19 Juli 2010   15:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:45 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Angin semilir. Kupacu sepeda motorku membelah jalan yang berkelok-kelok. Kadang naik, kadang turun. Tidak terlalu kencang karena terlalu sayang melewatkan pemandangan yang sangat indah. Ketep Pass, itulah tujuanku. Ketep Pass terletak di antara kaki Gunung Merbabu dan Merapi, tepatnya di Desa Ketep Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Obyek Wisata Ketep Pass terletak pada ketingggian 1200 m dpl. Ada beberapa jalur yang bisa dilalui untuk sampai ke tempat ini. Ketep Pass berjarak 17 km dari Blabak Magelang kearah timur, 30 km dari Kota Magelang dan 35 km dari Boyolali. Dari kota Salatiga berjarak sekitar 32 km (dapat melalui Kopeng dan Desa Kaponan) dan 30 km dari Candi Borobudur.

Semakin mendekati area Ketep Pass, pemandangan agrowisata memanjakan mata dan mengundang untuk mampir sejenak menikmati strawberry yang dipetik langsung dari kebun. Ada sedikit sayang memang, semakin mendekati Ketep semakin parah kondisi jalannya. Berlubang di sana-sini. Padahal kondisi jalan banyak yang menikung tajam dan naik. Mestinya Pemerintah cepat tanggap dengan kondisi ini. Namun demikian, situasi ini tidak mengurangi kepuasan saya menikmati panorama yang disuguhkan alam di kanan-kiri jalan.

Angin semilir. Dingin namun sejuk. Ketika cuaca sedang bersahabat, dari puncak Ketep Pass ini, kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa indah. Ada satu tempat yang di sebut panca arga. Panca berarti 5 dan arga berarti gunung. Panca Arga hendak menunjuk pada tempat di mana kita bisa memandang 5 gunung. Di sisi Timur, gunung Merapi tampak gagah. Kepulan asap yang muncul dari puncaknya menjadi hiasan alami. Tak segarang ketika Merapi sedang marah. Bergeser agak ke Utara, gunung Merbabu tampak anggun. Lereng-lerengnya yang indah terlihat dengan jelas. Jika kita memandang ke arah Barat, kita bisa menikmati pemandangan 3 gunung: Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan Gunung Slamet. Selain kelima gunung tersebut kita masih dapat melihat dan menikmati gunung-Gunung kecil atau bukit-bukit yang sangat indah antara lain: Gunung Tidar, Gunung Andong, Gunung Pring, Bukit Menoreh, Bukit Telo Moyo dll. Keindahan yang tiada tara. Tidak rugi Anda datang ke tempat ini.

Akan lebih menarik lagi ketika Anda membawa teropong. Dengan menggunakan teropong, Anda bisa menikmati pemandangan dengan lebih mantab. Namun jika tidak membawa, banyak orang yang siap membantu Anda untuk menyewa teropong. Anda tinggal bernegoisasi dengan mereka soal harga sewa.

Menikmati pemandangan alam memang sangat tergantung pada cuaca. Ketika saya sampai ke Ketep Pass inipun cuaca sedang tidak bersahabat. Puncak Merapi dan Merbabu tertutup awan tebal. Sementara di bagian Barat justru terang benderang. Ketika Anda datang dan cuaca sedang tidak mendukung, Anda bisa mengobatinya dengan menikmati film dokumenter di Volcano theater. Dengan membayar tiket masuk senilai Rp 5.000 Anda akan disuguhi film dokumenter mengenai aktivitas Gunung Merapi selama 30 menit. Bioskop ini memiliki 78 kursi dan filmnya menceritakan tentang jalur-jalur pendakian, penelitian yang dilakukan di puncak Garuda serta letusan dahsyat Merapi, termasuk di antaranya ‘wedhus gembel’. Keganasan Gunung Merapi ketika sedang marah bis amembuat kita bergidik. Embusan awan panasnya mampu merusak puluhan desa dengan jarak luncur 2 km sehingga sampai di kakinya. Letusan dahsyat terakhir tahun 2006 juga ada di film ini, termasuk runtuhnya dinding kawah. Puncak Garuda pun kini tinggal kenangan. Jika Anda belum puas, Anda bisa melihat-lihat miniatur Gunung Merapi. Miniatur Gunung Merapi ini disajikan di bagian bawah theater ini. Di tempat ini, Anda juga bisa melihat berbagai gambar aktivitas Merapi.

Setelah lelah mengelilingi arela Ketep Pass yang luasnya mencapai 8000 m persegi ini, saya segera beristirahat di warung-warung lesehan yang terletak di tepi areal. Ada banyak warung yang siap membantu mengisi perut Anda yang sudah minta diisi. Jagung bakar menjadi menu pembuka. Secangkir kopi hangat menemani istirahatku. Hmmm... betapa nikmatnya. Perut lapar diisi dengan jagung bakar. Sementara mata memandang keindahan karya ciptaan Tuhan. Luar biasa.

Ketep Pass: keindahan negeri sendiri. Ada keindahan di negeri sana, tapi bagiku, negeri ini lebih indah. Cintaku untuk negeriku.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun