[caption id="attachment_304615" align="aligncenter" width="620" caption="patung sang bunda yang membuka tangan untuk menerima siapa pun yang datang"][/caption]
Suara tetes air yang jatuh di bak penampungan memecah kesunyian. Aura damai dan meditatif yang tercipta mengajak para peziarah untuk manekung bertemu dengan Sang Pencipta dalam relasi yang sangat personal. Deretan kursi tertata rapi di setiap tempat landai di antara bebatuan karang. Di beberapa lokasi, terdapat penampungan air yang menyatu dengan lantai gua. Air yang sejuk itu berasa dari tetesan stalagtit atau sulur-sulur yang menghiasi bagian atas gua.
Itulah sekilas gambaran Gua Maria Tritis. Gua alami di balik perbukitan karst yang tandus. Gua Maria Tritis adalah sebuah oase batin di tengah, menurut banyak orang, ketandusan di perbukitan selatan kabupaten Gunung Kidul.
[caption id="attachment_304616" align="aligncenter" width="620" caption="patung yesus yang tersalib seolah mengingatkan makna peziarahan manusia"]
Gua Maria Tritis mulai dikenal umat Katolik sekitar tahun 1974. Mulanya, gua ini ditemukan oleh seorang siswa SD Sanjaya Giring. Penemuan ini dilaporkan kepada Romo Al. Hardjosudarmo SJ. Mulailah usaha untuk mengembangkan gua alami ini menjadi sebuah tempat peziarahan.
Konon, Gua Tritis merupakan tempat angker. Gua ini menjadi tempat favorit para pertapa untuk mencari ilmu kanuragan. Menurut cerita-cerita yang beredar di tengah masyarakat, ada beberapa pangeran Kerajaan Mataram pernah bertapa di tempat ini, bahkan seorang pangeran mendapatkan wahyu Keraton Mataram. Karena keangkeran inilah, gua ini nyaris tidak terjamah oleh kebanyakan orang. Citra angker ini mulai berubah sedikit demi sedikit setelah ditemukan. Karena keindahan gua ini, ada ide untuk menjadikannya sebagai tempat doa. Mulai saat itulah gua ini tidak lagi menjadi tempat untuk bertapa mencari ilmu tetapi menjadi tempat untuk membangun relasi dengan Sang Pencipta.
[caption id="attachment_304618" align="aligncenter" width="620" caption="di sisi kanan inilah tempat orang biasa bermeditasi. dari atas ketinggian bertemu dengan Sing Gawe Urip"]
Gua yang tadinya angker kini berubah menjadi tempat favorit para peziarah. Keindahan gua yang berhiaskan stalagtit dan stalagmit berukuran besar dapat menjadi sarana untuk merenungkan betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan Sang Pencipta. Ada juga lorong-lorong kecil yang terdapat di beberapa tempat dalam gua ini.
Pada tahun 1978, dibangun sebuah jalan salib sederhana dengan diorama kisah sengsara Yesus. Secara khusus pada perhentian ke-12, yakni saat Yesus disalibkan, dibangun tiga buah salib yang menggambarkan Yesus disalib bersama 2 penjahat. Pembangunan terus berjalan. Kini, lokasi jalan salib semakin menantang para peziarah. Dari tempat parkir, para peziarah diajak untuk menyusuri bukit karang. Sebagian berbeton cor, sebagian lagi melewati jalan bebatuan. Tantangan ini untuk semakin mendekatkan para peziarah akan makna penderitaan. Jika tidak ingin melakukan jalan salib, terdapat jalur pendek menuju gua.
[caption id="attachment_304626" align="aligncenter" width="620" caption="mengambil air"]
Hari ke hari, kompleks Gua Maria Tritis terus dikembangkan. Ada banyak perubahan di sana-sini. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah para peziarah untuk berdoa di tempat ini. lantai tanah yang basah sedikit demi sedikit dipercantik. Lantai diratakan dan dipasangi conblok. Tebing yang persis berada di mulut gua diuruk sehingga semakin memperluas area gua.
Posisi patung Bunda Maria dan altar tempat merayakan Ekaristi pun mengalami perubahan. Patung dan altar yang semula berada di tengah dan menghadap ke arah dalam, kini telah berubah posisi. Patung Bunda Maria dipindah ke sisi lain. Jika kita masuk ke dalam, patung Bunda Maria berada di sisi kanan, tepat berada di bawah lokasi yang biasa di pakai untuk semedi. Sementara altar mengalami pergeseran. Kini, altar persis menghadap ke arah mulut gua. Begitu masuk, mata kita langsung melihat altar.
[caption id="attachment_304619" align="aligncenter" width="620" caption="penataan depan patung Maria yang hampir selesai. "]
Jalan menunju ke gua pun dikembangkan sehingga para pengunjung yang sudah tua atau sakit bisa menggunakan kendaraan menuju depan gua. Ini semua dimaksudkan untuk mempermudah akses bagi para peziarah.
Sebentar lagi memasuki bulan Mei, bulan yang penuh refleksi bagi umat Katolik sebab bulan itu menjadi bulan Maria. Bulan Mei menjadi saat untuk merenungkan peran Sang Bunda. Dalam bulan Mei, banyak umat berziarah ke tempat-tempat ziarah untuk menimba inspirasi dan memperdalam olah rohani. Kiranya, Gua Maria Tritis ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk dikunjungi.
[caption id="attachment_304620" align="aligncenter" width="620" caption="sisi kiri gua yang masih dalam pengerjaan renovasi.. "]
Tidak sulit menemukan lokasi Gua Maria Tritis ini. Jalan yang mulus dan lebar menjadikan perjalanan semakin nyaman. Gua Maria Tritis terletak 50 KM selatan kota Yogyakarta, arah Pantai Baron, yang ditempuh dalam waktu satu setengah jam. Berada di salah satu deretan bukit pegunungan seribu, tepatnya di Dusun Bulu, Kabupaten Gunung Kidul, Wonosari. Dari Yogyakarta - Wonosari; sampai simpang tiga Gading (dekat lapangan terbang landasan rumput) belok kanan menuju Playen - paliyan - Pasar Trowono - Singkil. Rute ini paling umum dilalui para peziarah dan jarak dari Gading - Gua Maria Tritis sekitar 28 km. Route lain yang bisa ditempuh adalah melalui kota Wonosari – jalur menuju pantai Baron. Sebelum pantai baron,ada pertigaan [terdapat papan penunjuk]. Dari pertigaan ini belok ke kanan.
Selain berwisata rohani, para peziarah pun dapat melanjutkan perjalanan dengan berwisata ke obyek-obyek wisata yang ada. Ada banyak destinasi wisata di sekitar Gua Maria Tritits. Ada pantai Baron, Kukup, Krakal, Ngobaran, Ngrenehan. Dan masih banyak tempat wisata lain yang bisa dikunjungi. Berikut beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi:
[caption id="attachment_304621" align="aligncenter" width="620" caption="air terjun srigethuk"]
[caption id="attachment_304622" align="aligncenter" width="620" caption="pantai ngrenehan"]
[caption id="attachment_304623" align="aligncenter" width="620" caption="pantai poktunggal"]
[caption id="attachment_304624" align="aligncenter" width="620" caption="pantai jogan"]