Seorang perantauan yang tidak pernah bosan utk belajar, mengamati, dan coba memahami dari sudut pandang yang berbeda untuk diterjemahkan dalam kehidupan nyata.
a learner who live in village that has lost track of its history. Happy go to the island, love of the Sea and Concern of Conservation of Coral Reef. Ever feel the joy as a teacher and journalist. After failing to be politician, now works as a public relation worker, writer, observer of history and social culture. \r\nMy Email: palontaraq@gmail.com
Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.
Pegiat Komunitas Lembah Pring Biro Mojokerto yang menggemari Ludruk Karya Budaya Mojokerto.
MOTTO : "Jangan sampai kebudayaan bunuh diri dengan pedangnya sendiri." (M. Iqbal, Rethinking Islam)
I was born in Arga Makmur, North Bengkulu, Bengkulu Province. Always liked the forestry issues because studied at faculty of forestry. Now, I am working for Indonesia Nature Film Society (www.inaturefilms.org)