Mohon tunggu...
Yeni Sahnaz
Yeni Sahnaz Mohon Tunggu... Penulis - Junior

Seorang lansia yang senang bertualang di belantara kata-kata dan tidak suka pakai kacamata kuda dalam menyelami makna kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gen dalam Pertemanan Leluhur

7 Juli 2023   23:59 Diperbarui: 8 Juli 2023   12:49 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada status teman Facebook yang menggelitik kesadaran, "Bila kita berteman baik dengan seseorang di masa sekarang, ada kemungkinan leluhur kita masing masing dulu juga berteman baik. Bila leluhur kita dulu punya teman baik, artinya ada kecocokan sifat dan persamaan kriteria disebut teman baik. Kriteria baik itu diajarkan turun temurun dan sifat leluhur juga diturunkan dalam gen. Maka tidak heran bila kita saat ini cocok berteman baik dengan orang, ada kemungkinan orang itu punya leluhur yang berteman baik dengan leluhur kita." (DR.AYS)

Betul ini saya alami.

35 th lalu saat masih singel jika  berkumpul dengan teman-teman, saya hanya diam dan mengamati ulah mereka yang kocak. Salah satu teman cowo namanya I perilakunya seperti saya, jarang bicara dan senyum-senyum saja. Selama berteman dengannya, kami ga pernah ngobrol. Waktu berlalu kami saling terpisah lama, pas ada facebook tiba-tiba I kontak saya. Kami mengobrol intens sampai cerita tentang orangtua masing-masing dan kiprahnya. Kaget saya...kiprah papinya persis dengan ibu saya di masa mudanya yakni mendirikan media. Konon papinya membuat kantor di jl anu di kota anu. Saya bilang kalau di sebelah kantor papimu itu rumah eyangku. Kemungkinan orangtua kami satu sirkel, tapi sayangnya mereka sudah lama meninggal jadi ga bisa di kroscek.

Suatu hari saya membaca berita tentang Mr. Kasman Songodimedjo tokoh pejuang yang baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2018. Kiprah beliau luar biasa sejak Indonesia belum merdeka hingga setelah merdeka. Namun beliau tidak dihargai oleh RI-1 dan RI-2 karena dianggap sebagai oposan hingga sempat ditahan bersama Hamka. Saya lalu menulis komentar bahwa beliau adalah sahabat orangtua saya. Beliau dulu pernah bertamu ke rumah kami. Kemudian ada seorang ibu berkomentar bahwa Mr. Kasman juga bersahabat dengan ayahnya dan sering bertamu ke rumahnya. Ndilalah yang berkomentar tersebut ternyata adik dari seorang tokoh yang saya kagumi dan berhubungan baik dengan saya serta sering membagikan ilmunya dengan cuma-cuma ke saya.

Apakah pembaca ada yang memiliki pengalaman serupa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun