Mohon tunggu...
Yulia Rahmawati
Yulia Rahmawati Mohon Tunggu... Penulis, Editor, Blogger, Peneliti

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

[Harmoni Indonesia-TokoOn.com] Tembikar dalam Tradisi Indonesia; Menikmati Karya Rasa Jawa Tengah di TMII

21 April 2013   14:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:51 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara besar yang memiliki aneka ragam suku dan budaya. Kekayaan ragam suku dan budaya ini terminiatur dengan rapi dan apik sesuai dengan suku dan budaya masing-masing yang terwakilkan dalam 33 propinsi.

Taman Mini Indonesia Indah diresmikan oleh Presiden Suharto pada tanggal 20 April 1975. Ketika itu Pak Harto berkata, "Pembangunan hakekatnya adalah pembangunan manusia untuk kepentingan manusia. Sebab itu di samping pembangunan ekonomi, kita pun terus membangun segi lain dari kehidupan kita, yaitu politik, sosial, budaya, pendidikan, mental, dan sebagainya."

Tidak berlebihan apa yang diucapkan oleh Pak Harto, karena sekarang ini dalam menghadapi pasar bebas, sebagai bangsa yang besar dan kaya akan sumber daya alam dan manusia maka saatnya tampil dan menunjukkan diri sebagai identitas yang memiliki kekayaan tersebut. Kita membangun dan mengembangkan perekonomian local. Bukan hanya pemerintah yang turut mengembangkan ekonomi lokal dan UKM, tetapi semua lapisan masyarakat harus turut serta membangun perekonomian di Indonesia.

TokoOn.com sebagai salah satu toko online mencoba memfasilitasi ekonomi lokal yang menampilkan ciri khas Indonesia untuk menjualnya secara online. “Indonesia Haritage,” demikian tema yang diusung tokoOn.com. Tidak hanya itu, tokoOn.com hadir untuk “menggali lokal wisdom.”

Di antara sekian banyak anjungan yang menarik, saya memilih Jawa Tengah, propinsi yang telah menelurkan generasi muda seperti Joko Widodo. Sosok inspiratif yang sederhana. Joko Widodo yang dipanggil Jokowi ini tampil menjadi inspirator dalam memimpin dan membangun bangsa. Berawal dari keberhasilannya memimpin dan mengelola Solo, Pak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan menjadi inspirator bagi setiap pemimpin saat ini. Tidak hanya itu, beliau juga dikenal sebagai pemimpin yang membantu pengusaha kecil dan UKM.

13671132581590296895
13671132581590296895

Memasuki anjungan Jawa Tengah, selain disuguhi miniatur Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Mendut. Ada juga Pendopo Agung sebagai bangunan utama, pringgitan, tajuk mangkurat, Sasono Suko, joglo pengrawit apitan, dara gepak, dan panggung terbuka Ojo Dumeh. Bagi orang Jawa Tengah yang kangen kampong halaman, silakan berkunjung ke TMII.

Dalam hal ciri khas, Jawa Tengah juga menampilkan pakaian adat, di antaranya batik. Tidak hanya itu ada juga perabotan rumah tangga seperti caping dan kipas bambu. Perabotan ini bukan hanya hiasan, tetapi dapat dipakai dan dijual lho…

Kekayaan kuliner juga hadir di sini, ada dawet hitam manis… enak lhooo…. Seger panas-panas minum dawet. Dawet ini bukan sembarang dawet lho, hitamnya dawet tersebut dari sekam padi yang menjadikan minuman ini benar-benar alami.

Di sini, terpajang beberapa tembikar ciri khas dari Jawa Tengah. Tembikar adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenal Tradisi Tembikar Jawa Tengah

Tembikar merupakan salah satu benda budaya yang telah ada sejak zaman prasejarah hingga kini. Tembikar ini selalu mendapat perhatian dalam ilmu arkeologi karena mampu memberikan penjelasan tentang kehidupan sehari-hari di masa lampau. Dengan mempelajari ornamentasi dan gaya seninya, kita dapat memperkirakan asal, perkiraan usia, serta fungsinya. Tradisi tembikar di Jawa Tengah sendiri sudah ada sejak abad ke-8 dan 10 Masehi. Tembikar-tembikar ini selain untuk peralatan rumah tangga sehari-hari juga sebagai upacara di candi-candi. Demikian jalas Wanny Rahardjo Wahyudi dalam bukunya, “Tembikar Upacara Di Candi-Candi Jawa Tengah Abad Ke-8-10.”

13671133321888516313
13671133321888516313

Tradisi tembikar hendaknya kita lestarikan dan memanfaatkannya menjadi ekonomi lokal, mengembangkan perekonomian daerah penghasil tembikar. Salah satu desa Tembikar atau penduduknya pengrajin tembikar adalah Desa Bentangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Di daerah tersebut banyak warganya yang mengeluti pembuatan keramik, seperti : aneka kendi, vas bunga, asback rokok yang berasal dari tanah liat. Tanah liatnya pun berasal dari tanah yang dihasil sendiri oleh daerah Bentangan. Para pengrajin tembikar hendaknya dibantu dalam proses pendistribusian dan pemasarannya, sehingga bukan hanya melestarikan budaya tetapi dapat mengembangkan perekonomian rakyat. Dengan demikian, TokoOn.com sebagai toko online dapat membantu memasarkan ekonomi lokal kepada internasional secara online.

13671105541483973625
13671105541483973625

Adapun pembuatan tembikar itu sendiri adalah dengan mengambil tanah liat yang baik, biasanya yang berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat tersebut dikumpulkan kemudian disiram air hingga basah merata kemudian diamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat.

13671113841132812283
13671113841132812283

Selain tanah liat, dalam proses penggilingan dan pembenukannya diperlukan peralatan lainnya seperti alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.Dalam proses penggilingan ini ada yang secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual. selanjutnya, tanah liat ini siap dibentuk sesuai dengan keinginan.

13671117892085229309
13671117892085229309

Dalam pembentukannya ini, pengrajin tembikar menggunakan kedua tangannya untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Dibutuhkan kesamaan gerak dan konsentrasi tinggi saat pembentukannya. Setelah tembikarnya agak mengeras, lalu dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Kemudian tembikar dijemur di bawah terik matahari.

Sungguh kaya Negeri Indonesia. Alhamdulillah, saya terlahir di ibu pertiwi yang tercinta ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun