Memasuki kawasan Ancol, maka kita akan langsung ingat tempat wisata Dunia Fantasi (Dufan). Dufan dengan segala fasilitas rekreasi yang menyenangkan, mendebarkan, dan menggairahkan, sehingga tak sungkan kita untuk datang, dan kembali lagi berkunjung untuk menikmati serunya petualangan di Dufan.
Kamis, 10 April 2014, saya berkesempatan datang ke Ancol untuk liburan. Iya, kalau ke Ancol, pasti untuk liburan dan rekreasi, karena kawasan yang berada di pinggiran pantai kota Jakarta, ibukota Indonesia ini menjadi icon wisata. Tak puas rasanya bila datang ke Jakarta, tanpa menikmati keliling Ancol.
Walau letaknya di pinggir Jakarta, tapi transportasi ke arah Ancol tidak sulit. Ada bis Trans Jakarta yang langsung masuk ke kawasan Ancol. Kemarin, saya naik bis Trans Jakarta dari BKN, jurusan PGC-Ancol. Bis ini langsung membawa saya ke Ancol, tanpa mesti transit dulu. Dengan jalur khusus Trans Jakarta, kita tidak akan merasa jenuh lama terjebak macet di jalan.
Di halte bis Trans Jakarta, saya bertemu teman-teman blogger. Kami naik ke lantai dua yang sudah disediakan booth selamat datang di Taman Impian Ancol sekaligus penjualan tiket masuk Ancol sebesar Rp20.000. Halte bis Trans Jakarta ini menjadi salah satu pintu masuk kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol. Di sini, kita bisa datang ke Dufan, Ocean Dream Samudra, Atlantis water adventures, Putri Duyung Ancol, Ocean Ecopark, Fantastique, Pasar Seni, Outbondholic, dan Banquet Ancol. Saking banyaknya, sepertinya kita tidak cukup sehari kalau ingin keliling Ancol. Tidak berlebihan bila Ancol memiliki tagline ‘Taman Impian Ancol,’ karena kita memang benar-benar difasilitasi untuk merasakan hiburan dan liburan. Sekarang, kami ingin jalan-jalan ke Dufan (Dunia Fantasi). Menurut kabar, ada wahana baru di Dufan, namanya Ice Age, lengkapnya Ice Age Sid’s Arctic Tours. Kami penasaran ingin mencoba wahana baru ini yang merupakan petualangan salju pertama di Indonesia. Wahana yang menyajikan petualangan zaman es, perubahan suasana yang berbeda pada setiap perjalanan waktu. Wuih, keren banget bukan? Indonesia yang beriklim tropis bisa berpetualang salju. Wow! Seruuuu. Dengan naik bis wara wiri, kami pun meluncur ke Dufan. Sampai di Dufan, kami disuguhi kabar gembira, tiket Dufan sedang diskon. Dari harga member setahun Rp1.000.000 menjadi Rp260.000. Saya sempat berpikir, kalau murah begini, saya bisa wara wiri ke sini setiap minggu. Coba bayangkan, Rp260.000 bila dihitung per bulan masuk Dufan, saya bisa masuk hanya dengan uang kurang lebih Rp22000. Mengenai fasilitas hiburan Dufan sendiri jangan ditanya, karena Dufan menghadirkan banyak wahana menyenangkan dan memacu adrenalin. Penasaran dengan kabar wahana baru, kami langsung ke wahana Ice Age. Wahana ini sendiri resmi dibuka pada hari kemarin, Kamis, 10 April 2014, oleh Pak Gatot Setyo Waluyo. Beruntung kami dapat menyaksikan pembukaan perdana Wahana Ice Age.
Wahana baru Ice Age Dunia Fantasi ini menggambarkan keempat film Ice Age yang dirilis antara tahun 2002-2012. Kisah petualangan Manny, Sid dan Diego pada zaman es. Bermula dari persahabatan mereka, kemudian gunung-gunung es mencair sehingga para hewan bermigrasi ke tempat yang lebih aman, termasuk Manny, Sid dan Diego. Dalam bermigrasi ini mereka menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, seperti bertemu kumpulan dinosaurus dan pergerakan bumi.
Siklus perubahan iklim dan pergeseran gerak bumi dipaparkan dalam kisah petualangan, dan saat ini kita dapat merasakan petualangan itu sendiri di Dunia Fantasi, dalam wahana Ice Age. Ice Age hadir sebagai edutainment, hiburan sekaligus pendidikan sejarah, alam, geologi, dan geografi.
Wahana Ice Age Dufan ini merupakan wahana kedua di dunia, setelah Jerman. Wahana yang dibangun secara indoor ini mengajak melakukan Sid’s Arctic Tour. Ketika saya dan teman-teman masuk, kita langsung diberi pengarahan oleh pemandu animasi, Sid. Petualangan dark ride yang memiliki panjang lintasan 365 m dan berdurasi 8 menit ini ditemani oleh karakter dalam film Ice Age, seperti Manny Sid, Diego, dan Scrat sangat seru dan menyenangkan. Selama lintasan dark ride, lintasan hutan belantara, gunung berapi, dan gunung es, kita turut berdebar-debar ketika gunung es akan mencair.
Setelah berpetualang bersama Sid dan teman-teman, kami pun diajak menaiki perahu Kontiki, kapal Captain Gutts, untuk merasakan sensasi ganasnya ombak laut. Di sini, saya tidak sanggup karena kapalnya berputar seperti baling-baling bambu, tetapi berbeda dengan teman saya, perempuan cantik ini sangat menikmati naik Kontiki. Dan sepertinya, yang meloloskan diri dari perahu ini cuma saya saja, karena yang lain malah mengantri.
Sambil menunggu teman yang sedang naik perahu Kontiki, saya duduk di kursi yang sudah disediakan untuk menonton film Ice Age. Setelah itu, kami berphoto ria di photoboot untuk mendokumentasikan bahwa kami pernah berada di zaman es, eh maksudnya, kami telah berada di Ice Age Dufan dan menikmati segala fasilitas yang telah disajikan.
Keluar dari wahana Ice Age, saya dan teman-teman pun menikmati wahana lainnya, seperti Air Jeram, Halilintar, Hysteria, dan Ontang anting. Tak terasa seharian kami telah bermain di Dufan, padahal belum semua wahana sempat kami singgahi. Tapi apa daya, raga sudah mulai kecapaian, hari sudah senja, kami pun pulang dengan senang dan bersuka ria, serta kesan yang mendalam akan liburan di Dunia Fantasi Ancol. Seakan semua sepakat, kami akan kembali ke Dufan. #IniDufanKami#NeverEndingFun#MemorableMoment Tulisan ini juga dimuat di blog: http://pojokbacayuli.blogspot.com/2014/04/ice-age-dufan-hadirkan-petualangan.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H