HAMPA NAMUN RIUH
aku masih teringat kala manusia kecil
membawa harap yang tak terbendung
memasuki ruang senyap seorang diri
bersimpuh dibawah jendela yang nampak berdebu
tiada tempat untuk bertumpu
selain pada tangan dan kaki yang kian kedinginan
bahkan bayang pun tak mau menemaninya dalam gelap
arunika pun tak mampu menembus jendela yang kusam
kala malam datang rinai menemani jiwa yang melaung kesakitan
pikiran yang tak henti risak tidur dalam gelap
hati ku berteriak meminta pertolongan
aku ingin keluar dari ruang menyedihkan ini
berlari menemui kaharsa yang sudah menunggu cukup lama
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!