Mohon tunggu...
Yogaswara Permana
Yogaswara Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Calon Sarjana

RIANT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI-Rekognisi 2021: Klub Literasi Sekolah Hadir Untuk Meningkatkan Kegiatan Literasi di Indonesia

28 November 2021   13:47 Diperbarui: 28 November 2021   14:03 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung-Klub Literasi Sekolah (KLS) yang diluncurkan oleh Seameo Qitep in Language merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan  literasi di Indonesia, khususnya bagi generasi muda  penerus bangsa. Sebagai bagian dari pelaksanaannya, program Seameo Qitep in Language (SEAQIL) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia untuk mendorong beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam implementasi Klub Literasi Sekolah (KLS).

Kerja sama ini tentunya sejalan dengan kebijakan  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk perguruan tinggi, yaitu Kampus Merdeka Belajar  Merdeka (MBKM). Sesuai dengan kebijakan tersebut, setiap perguruan tinggi melakukan kegiatan  belajar mandiri bagi mahasiswanya dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkolaborasi dengan pihak lain untuk mendukung kegiatan belajarnya.  Klub Literasi Sekolah (KLS) memungkinkan siswa untuk menemani siswa sekolah menengah / sekolah menengah kejuruan dari seluruh Indonesia. Tentunya kegiatan tersebut  juga berkaitan dengan tri dharma perguruan tinggi, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Klub Literasi Sekolah (KLS) hadir sebagai jawaban atas rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena secara tidak langsung mencerminkan bahwa budaya literasi di Indonesia masih sangat kurang.

Banyak pihak yang berpartisipasi dan mendukung terciptanya Klub Literasi Sekolah (KLS) yang digagas oleh SEAQIL. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu perguruan tinggi yang menjalin kerjasama dengan SEAQIL dalam program KLS. Bentuk dukungan atau keterlibatan yang dilakukan UPI adalah dengan mengikutsertakan mahasiswanya menjadi pendamping dalam program ini. Adanya peran mahasiswa sebagai pendamping dalam kegiatan ini agar dapat mewujudkan program magang mahasiswa sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, implementasi dari tri dharma perguruan tinggi, dan perwujudan kerjasama antara SEAQIL dengan pihak perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Pendidikan Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Selain itu, dukungan perguruan tinggi dalam program ini adalah memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mencoba praktek kerja lapangan sesuai peminatan yang diminati seperti karya sastra, jurnalistik, dan drama. Salah satu mahasiswa yang diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam program ini adalah Yogaswara Permana dari Pendidikan Bahasa Perancis UPI yang mendampingi peminatan Jurnalistik yang di tempatkan di SMKN 4 Pariaman.

Kegiatan Kub Literasi Sekolah (KLS) dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Juni. Kegiatan KLS di SMA/SMK di beberapa daerah biasanya diawali dengan pengenalan program KLS, pemberian materi khusus, proses produksi karya, dan terakhir  pengumpulan karya. Dalam  waktu empat bulan,  siswa yang mengikuti KLS dan siswa pendampingnya terhubung secara online melalui aplikasi video conference. Setelah Klub Literasi Sekolah terbentuk, diharapkan siswa peserta KLS dapat terus berkarya dan  mengajak teman untuk terus berkarya. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan klub literasi sekolah untuk meningkatkan angka literasi  Indonesia.

Pelaksanaan Klub Literasi Sekolah  dilakukan secara Asynchronous dan synchronous dimana setiap mahasiswa merancang rancangan aksi literasi (RAL) untuk mencapai tujuan Klub Literasi Sekolah. Kegiatan dibagi menjadi 14 pertemuan dimana 1 pertemuan berlangsung 1 jam. Meski singkat namun setiap siswa dapat berdiskusi di dalam Whatsapp Group entah itu menanyakan materi yang belum dimengerti ataupun berdiskusi mengenai tugas yang diberikan. Pendekatan yang dilakukan adalah berpusat pada siswa metode yang digunakan beberapa macam, diantaranya: metode ceramah, metode resitasi, metode Tanya jawab dan metode demontrasi, yang mana disesuaikan dengan kondisi siswa-siswa di SMKN 4 Pariaman.

Selama menjalani kegiatan magang program Klub Literasi Sekolah di SMKN 4 Pariaman,terdapat beberapa kendala selama KLS berlangsung diantaranya kendala koneksi internet dan penunjang pembelajaran daring yang tidak bisa dihindari sehingga membuat kegiatan tidak berjalan begitu maksimal. 

Banyak sekali pengalaman yang dapat diambil dari seluruh kegiatan ini. Berbagai proses telah ditempuh untuk keberhasilan pelaksanaan, usaha yang dicurahkan oleh mahasiswa pendamping, begitupula partisipasi penuh pihak sekolah SMKN 4 Pariaman beserta siswa yang senantiasa aktif dalam mengikuti kegiatan ini adalah faktor utama dari keberhasilan yang diraih. Secara keseluruhan program Klub Literasi Sekolah di SMKN 4 Pariaman yang diampu oleh penulis. 

Namun disamping itu kegiatan ini telah berjalan dengan sukses dan mencapai tujuannya dalam meningkatkan minat literasi siswa sekolah menengah.

KLS angkatan 1 berakhir pada bulan Juni kemarin, namun manfaat nya masih terasa hingga saat ini terlebih lagi bagi para mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam program tersebut dan juga para siswa yang mendapatkan ilmu ilmu baru perihal minat dalam sastra dan jurnalistik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun