seringkali kita jumpai dalam percakapan keseharian, kesulitan di masa ini untuk mendapatkan pekerja rumah tangga yang baik. beberapa ibu rumah tangga menggunakan jasa yayasan untuk mencari tenaga pekerja rumah tangga. ada bahkan yang juga membuat iklan di media masa/ koran. pekerja yang dicari biasanya adalah asisten rumah tangga atau babysitter atau perawat orang tua atau tenaga pengemudi atau tukang kebun. nah masalah muncul ketika kesepakatan yang sudah dibicarakan di depan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. ada yang keluar sebelum kontrak selesai bahkan ada yang sampai mengambil barang milik tuan yang memperkerjakannya.
jika dilihat dari fenomena ini, sebenarnya ada hal menarik yang bisa dipelajari. hal itu adalah terkait dengan harapan apa yang muncul ketika seorang sedang mencari pekerja. daftar panjang dapat dibuat, yang dimulai dengan kata: rajin, setia, jujur, menghargai waktu, rendah hati, sabar, dan semua karakter baik yang diinginkan. Â semua hal yang diharapkan ini sebenarnya dapat dipakai untuk mengevaluasi diri kita sendiri, tatkala kita sendiri menjadi pekerja. godaan sebagai pegawai negeri untuk mencuri waktu kerja, godaan karyawan untuk memanipulasi laporan, godaan wirausaha untuk tidak jujur, apakah juga akan kita lakukan? lalu apakah kita tidak bisa menerima, jika kita memperkerjakan orang dan orang tersebut sebenarnya berlaku sama seperti kita saat menjadi pekerja?
hidup ini seperti petani yang menabur dan menuai, kita perlu introspeksi ketika hasil tuaian kita tidak baik, adakah bibit yang kita tabur sudah baik? mari menabur kebaikan bersama, di tempat kerja kita masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H