Mohon tunggu...
Yozega Deka
Yozega Deka Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

yozega mahasiswa psikologi UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa

1 Desember 2014   00:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:25 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Cara sebuah pikiran dipengaruhipikiran yang lain melalui bahasa. Studi menegenai bahasa adalah studi yang dianggap penting oleh para psikolog kognitif. Bahasa (dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik. Perkiraan jumlah dari bahasa-bahasa di dunia beragam antara 6.000-7.000 bahasa. Bahasa memang memiliki hakikat yang dinamis. Bahasa (language), menurut para psikolog kognitif, adalah suatu sistem komunikasi yang di dalamnya pikiran-pikiran dikirimkan (transmitted) dengan perantaraan suara (sebaagaimana dalam percakapan) atau simbol (sebagaimana dalam kata-kata yang tertulis atau isyarat-isyarat fisik). Secara teknis, studi tata bahasa (grammar) mencakup area fonologi, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi suara-suara dalam suatu bahasa; morfologi, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi potongan-potongan kata dan kata-kata itu sendiri sehingga menjadi unit-unit yang lebih besar; dan sintaksis, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi kata-kata sehingga menjadi frase dan kalimat. Chomsky dalam memahami karakteristik perkembangan bahasa membagi beberapa tahapan. Tahapan tersebut yaitu:

a.       Tahap pralinguistik (0,3 - 1 tahun)

Anak mulai mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif.

b.      Tahap halofrastik/kalimat satu kata (1 - 1,8 tahun)

Anak mulai mengucapkan kata-kata pertamanya.

c.       Tahap kalimat dua kata (1,8 – 2 tahun)

Anak menyatakan maksud dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat dua kata.

d.      Tahap perkembangan tata bahasa (2 – 5 tahun)

Anak mulai mengembangkan sejumlah sarana tatabahasa, panjang kalimat bertambah, ucapannya semakin kompleks dan mulai menggunakan kata jamak dan tugas.

e.       Tahap perkembangan tata bahasa menjelang dewasa (5 – 10 tahun)

Anak mulai mengembangkan struktur tatabahasa yang lebih rumit, melibatkan gabungan kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi, dan konjugasi.

f.       Tahap kompetensi lengkap (11 tahun sampai dewasa)

Pembendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, semakin lancar dan fasih berkomunikasi dengan bahasa.

Dasar Neurologis bagi Bahasa

Pada tahun 1861 seorang dokter bedah Prancisbernama Paul Broca melakukan analisis ilmiah paling awal terhadap bahasa, ia melakukan obserevasi pada seorang pasien yang mengalami paralisis di sebelah sisi tubuhnya, yang juga mengalami hilangnya kemampuan berbicara sebagai akibat kerusakan neurologis.Para dokter pada masa itu hanya mampu melakukan pembedahan postmortem (pascakematian).Dalam pmbedahan tersebut, Broca menemukan cedera dibagian lobus frontalis kiri otak pasien sebuah area yang kemudian dikenal dengan area Broca.Area Broca terlibat dalam produksi bahasa (language production) sedang area Wernicke terlibat dalam pemahaman bahasa (language comprehension).Kerusakan area Wernicke mengurangi kemampuan dalam memahami bahasa baik lisan maupun tulisan, namun pasien tersebut masih mampu untuk berbicara secara normal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun