Mohon tunggu...
Yoza Setya
Yoza Setya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Antusias dalam mempelajari hal baru, pengamat yang baik, dan seseorang yang ambisius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan dan Peluang Jurnal Sistem Informasi dalam FT50

13 November 2024   02:06 Diperbarui: 13 November 2024   02:15 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tantangan dan Peluang Jurnal Sistem Informasi dalam FT50 (Sumber: freepik.com)

Tantangan dan Peluang Jurnal Sistem Informasi dalam FT50

Dalam dunia akademik, reputasi dan dampak jurnal menjadi aspek penting yang menentukan status disiplin ilmu di kancah internasional. Vidgen, Mortenson, dan Powell dalam artikelnya berjudul "Invited Viewpoint: How Well Does the Information Systems Discipline Fare in the Financial Times' Top 50 Journal List?" (2019) mengulas dengan tajam posisi disiplin Sistem Informasi (SI) dalam daftar bergengsi Financial Times Top 50 (FT50). Hanya tiga jurnal bidang SI yang masuk dalam daftar FT50, yaitu MIS Quarterly, Information Systems Research (ISR), dan Journal of Management Information Systems (JMIS). Ketiga jurnal ini memainkan peran besar dalam menentukan reputasi penelitian SI, terutama bagi peneliti di lingkungan sekolah bisnis yang bergantung pada pengakuan internasional untuk mendapatkan sumber daya dan peluang akademis. Meskipun memiliki posisi di FT50, jurnal-jurnal ini menghadapi tantangan, terutama dalam hal performa sitasi dan representasi metrik.

Melalui pengukuran HMJ Index, yang menggabungkan H-index, median sitasi, dan Journal Impact Factor (JIF), artikel ini menyoroti bagaimana jurnal SI seperti MIS Quarterly dapat mencapai H-index 41 dan median sitasi tertinggi di antara jurnal SI. Namun, ISR hanya menempati posisi ke-49 dalam JIF, yang memengaruhi performa keseluruhan disiplin ini dalam daftar FT50. Situasi ini mencerminkan bahwa meskipun SI memiliki posisi di daftar yang bergengsi, masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing disiplin SI di lingkungan akademis yang kompetitif. Penilaian ini penting, mengingat performa jurnal-jurnal dalam FT50 tidak hanya mempengaruhi status peneliti tetapi juga dapat mempengaruhi pendanaan, pengakuan, dan perkembangan SI secara global.

***

Posisi jurnal Sistem Informasi (SI) dalam daftar FT50 memang memberikan peluang besar, namun juga memunculkan tantangan yang signifikan terkait performa dan persepsi akademis. Artikel Vidgen et al. (2019) mengungkapkan bahwa meskipun jurnal-jurnal SI telah masuk dalam daftar FT50, kontribusinya masih tertinggal dibandingkan disiplin lain. Sebagai contoh, MIS Quarterly memiliki skor HMJ yang cukup baik dengan H-index mencapai 41. Ini menempatkannya di peringkat ke-13 secara keseluruhan dalam daftar, dengan sitasi median sebesar 27. Namun, jika kita melihat Information Systems Research (ISR), posisi ini justru menurun drastis, bahkan berada di peringkat ke-49 dalam hal JIF, yang jelas memengaruhi posisi keseluruhan jurnal SI.

Data menunjukkan bahwa jurnal-jurnal FT50 lainnya memiliki jumlah artikel yang diterbitkan per tahun jauh lebih tinggi daripada jurnal SI. Sebagai contoh, Journal of Business Ethics menerbitkan sekitar 292 artikel per tahun, sementara jurnal SI seperti Journal of Strategic Information Systems hanya menerbitkan 22 artikel per tahun. Dengan perbedaan ini, disiplin SI mungkin kehilangan daya saing dalam hal jumlah karya yang dapat disitasi. Fakta bahwa 9,3% dari 66.134 artikel dalam FT50 tidak memiliki sitasi juga menandakan adanya permasalahan dalam tingkat pengaruh artikel-artikel tersebut, termasuk artikel di jurnal SI yang masih perlu meningkatkan dampaknya.

Selain itu, rendahnya jumlah artikel yang diterbitkan oleh jurnal SI juga mengakibatkan ketimpangan dalam H-index jika dibandingkan dengan disiplin lain. Dengan rata-rata jumlah artikel lebih rendah, H-index jurnal SI cenderung lebih sulit mencapai nilai tinggi, meskipun kualitas penelitian di bidang ini tidak kalah dengan disiplin lainnya. Ini menunjukkan bahwa jurnal SI tidak hanya membutuhkan peningkatan kualitas, tetapi juga kuantitas publikasi untuk memperkuat posisinya.

Artikel ini juga mengidentifikasi tantangan dalam perspektif "strategic signaling," di mana jurnal yang termasuk dalam FT50 sering kali menjadi alat ukur reputasi akademis. Dalam konteks ini, tiga jurnal SI yang ada di FT50 berperan sebagai representasi kualitas disiplin SI, tetapi dengan metrik yang kurang kompetitif, jurnal SI berpotensi mengalami tekanan untuk mengikuti standar jurnal-jurnal dengan skor tinggi seperti American Economic Review yang mencapai rata-rata sitasi per artikel yang jauh lebih tinggi.

***

Secara keseluruhan, posisi jurnal SI dalam FT50 menunjukkan adanya potensi yang signifikan, tetapi juga menyoroti tantangan besar yang harus dihadapi disiplin ini agar tetap kompetitif di kancah akademis internasional. Vidgen et al. (2019) menegaskan bahwa untuk meningkatkan daya saing, jurnal SI perlu memperkuat aspek sitasi dan meningkatkan frekuensi publikasi. Selain itu, menambah variasi dalam jenis penelitian dan metode yang diterbitkan dapat membantu jurnal SI menarik perhatian lebih banyak pembaca dan peneliti di berbagai disiplin.

Tantangan ini membuka ruang bagi komunitas SI untuk berinovasi dalam strategi penerbitan dan kolaborasi lintas disiplin yang dapat meningkatkan visibilitas dan dampak. Dengan mendorong penelitian yang relevan dan berdampak di ranah praktis serta akademis, diharapkan jurnal-jurnal SI dapat memperkuat posisinya di masa depan. Dalam konteks persaingan yang semakin ketat, peningkatan ini akan menjadi fondasi penting untuk mempertahankan posisi SI dalam daftar FT50 dan memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan secara global.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun