Mohon tunggu...
Yoza Setya
Yoza Setya Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Antusias dalam mempelajari hal baru, pengamat yang baik, dan seseorang yang ambisius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manajemen Pengetahuan vs Platform Digital: Pergeseran Penelitian SI dalam Dua Dekade Terakhir

22 September 2024   14:55 Diperbarui: 22 September 2024   15:58 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pergeseran Penelitian SI dalam Dua Dekade Terakhir (Sumber: freepik.com)

Manajemen Pengetahuan vs Platform Digital: Pergeseran Penelitian SI dalam Dua Dekade Terakhir

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak signifikan terhadap strategi bisnis global. Dalam dua dekade terakhir, kita telah menyaksikan perubahan mendasar dalam cara organisasi memanfaatkan teknologi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Benoit Aubert dan Yolande Chan dalam Journal of Strategic Information Systems (2024), terlihat jelas bahwa terdapat pergeseran tema strategis dalam penelitian Sistem Informasi (SI) dari tahun 2000 hingga 2023. Penelitian pada awal 2000-an lebih banyak berfokus pada penyelarasan strategi TI dengan strategi bisnis, sementara tren di era 2020-an mulai bergeser ke transformasi digital, platform, dan kecerdasan buatan. Menariknya, perubahan ini bukan hanya sekadar evolusi teknis, tetapi juga terkait erat dengan dinamika organisasi yang lebih luas, termasuk bagaimana perusahaan membentuk ulang model bisnis mereka dalam ekosistem digital.

Menurut Aubert dan Chan (2024), fokus utama di awal 2000-an adalah pada topik-topik seperti IT alignment dan manajemen pengetahuan, di mana sekitar 30% dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Strategic Information Systems antara tahun 2000 hingga 2003 menyoroti pentingnya penyelarasan strategi TI dengan tujuan bisnis. Sebaliknya, periode 2020-2023 menunjukkan peningkatan penelitian terkait platform digital dan kecerdasan buatan hingga lebih dari 50%, mencerminkan dampak pesat transformasi digital pada dunia bisnis.

Transformasi ini, tentu saja, tidak lepas dari perkembangan teknologi yang cepat, seperti adopsi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin, yang telah mengubah cara perusahaan mengelola operasi dan menciptakan nilai. Oleh karena itu, penelitian tentang tema strategis dalam SI menjadi semakin relevan untuk memahami bagaimana organisasi dapat bertahan dan berkembang di tengah disrupsi digital yang tak terhindarkan.

***

Transformasi digital telah mengubah lanskap bisnis secara mendalam, dan seperti yang dijelaskan oleh Aubert dan Chan (2024), hal ini memicu perubahan besar dalam penelitian strategis Sistem Informasi (SI). Jika pada awal tahun 2000-an fokus penelitian terletak pada penyelarasan strategi TI dengan bisnis di mana peneliti berusaha memahami bagaimana IT dapat menjadi pendukung utama bagi tujuan bisnis maka saat ini, platform digital dan kecerdasan buatan menjadi kunci bagi inovasi dan pengembangan model bisnis baru.

Data dari artikel Aubert dan Chan menunjukkan bahwa selama periode 2020-2023, lebih dari 50% penelitian di Journal of Strategic Information Systems berfokus pada peran digitalisasi dan platform dalam mendorong inovasi bisnis. Salah satu alasan utama pergeseran ini adalah meningkatnya peran teknologi seperti AI dan pembelajaran mesin dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Contohnya, kecerdasan buatan kini memungkinkan perusahaan untuk menganalisis data dalam skala besar, membuat keputusan yang lebih akurat dan cepat, serta menciptakan peluang untuk model bisnis baru yang lebih adaptif. Bahkan, sekitar 35% dari penelitian terbaru dalam jurnal tersebut menyoroti penggunaan platform digital dalam mendukung ekosistem bisnis yang semakin terintegrasi, seperti yang dilakukan oleh perusahaan teknologi besar seperti Amazon dan Google.

Sementara itu, di awal tahun 2000-an, penelitian lebih fokus pada bagaimana organisasi dapat mengelola dan memanfaatkan pengetahuan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Manajemen pengetahuan (knowledge management), yang saat itu menjadi tema besar dalam penelitian SI, memungkinkan perusahaan untuk berbagi informasi secara lebih efektif. Namun, konsep ini mulai memudar dengan hadirnya teknologi digital yang mampu secara otomatis mengelola dan memproses data dalam jumlah besar. Contoh yang menarik adalah pada tahun 2002, lebih dari 25% penelitian dalam JSIS berfokus pada manajemen pengetahuan, dibandingkan hanya sekitar 10% pada periode 2020-2023.

Selain itu, era digital juga membawa perubahan pada model penyelarasan strategi. Sebelumnya, IT dan strategi bisnis dianggap sebagai dua entitas yang perlu disejajarkan. Namun, di era digital, inisiatif digital sendiri sudah menjadi bagian integral dari strategi bisnis. Ini terbukti dari meningkatnya fokus pada digital business strategies, di mana sekitar 40% dari penelitian terkini membahas bagaimana inisiatif digital, seperti adopsi AI dan otomatisasi, kini dianggap sebagai pendorong utama keberhasilan bisnis, bukan sekadar alat pendukung.

Transformasi digital tidak hanya mengubah bagaimana perusahaan beroperasi, tetapi juga bagaimana mereka berinovasi. Inovasi yang didorong oleh platform digital memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat merespons perubahan pasar dan kebutuhan konsumen. Dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih, perusahaan dapat menciptakan model bisnis yang lebih fleksibel dan adaptif, sesuatu yang tidak dimungkinkan dalam kerangka IT tradisional.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun