Puisi Yoyo Setiawan
Untuk adikku yang masih sendiri
Tiada maksud kakak menggurui
Atau, memberimu tanya yang menampar
       hati
Tiga dasawarsa kau tetap tanpa istri
Usah kau kenang selalu
kelammu
Kelam yang sama mengurung
pamanmu
Juga ada kelam dari sepupumu
Tidak, tidaklah sama takdirmu,
adikku.
Marilah dekatku, curahkan isi
hatimu
Tak baik mengukur baju dari badan,
badan orang
Tak baik, menyamakan diri dengan
kegagalan saudaramu
Tak layak menghukum diri, takdir
Tuhan sendiri-sendiri
Adikku, kulihat kau banyak termenung
Entah awal entah akhir bulan,
kau banyak melamun
Dulu, kakak sepertimu, hadirnya
pasangan merubah hidup
Kini, ijinkan kakak membantumu
Sudah kodratnya, Tuhan mencipta
segala berpasangan
Karena sendiri itu sepi, berdua
maka melengkapi
Usah takutkan gelapnya malam,
tanpanya tak ada mimpi
Usah pula takut silaunya siang,
tanpanya kau tak dapat rezeki
Adikku, tatap masa depanmu
Terimalah gadis yang
mendekatimu
Ajak melangkah bersama ke
penghulu
Tak perlu menoleh ke belakang,
kekasihmu akan menuntunmu,
hilangkan sedih dan ragumu
Hapus kelam hitammu, sebab
nanti kau tak sendiri
Sekejam apa masa lalumu, demi
cinta dia akan membersamai
Siang tak pernah takut malam, ia
tahu punya pasangan.
Begitupun dirimu, dirinya akan
hadapi semua duka bersama
Hadapi harimu bersama senyumnya
Hadapi ceriamu bersama tawanya
Hadapi kelabumu bersama
sabarnya
Hadapi paket takdirmu bersama
semangatnya
Dengannya hidupmu lebih
bermakna
Dengan pasangan, isi dompetmu
lebih berpahala
Dengan buah hatimu kelak, harimu
lebih kaya warna
Tinggalkan mitosmu, jemput
surga duniamu, segera!
---------------------
Pagak-Malang, 23-11-2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H