Mohon tunggu...
Yoyon Supriyono
Yoyon Supriyono Mohon Tunggu... Guru - Kuli kapur

Tinggalkan jejak dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mati Kutu

30 Desember 2022   23:54 Diperbarui: 30 Desember 2022   23:58 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pembelajaran di kelas tetiba terhenti saat ketukan pintu keras terdengar. Pak Nemo, humas sekolah bilang bahwa aku dipanggil kepsek di ruang rapat. Suaranya yang keras disambut nada kecewa para siswa yang tengah asyik belajar dengan gayaku. "Sekarang juga, Pak!" wajah pak Nemo kehilangan pesonanya tanpa senyum yang biasa ia tebar.

Ruang rapat begitu senyap. Wajah-wajah tegang para guru dan staf yang hadir, membuatku kaget. Aku menuju sebuah kursi kosong, namun pak Tugiman, kepala sekolah, malah menyuruhku berdiri dengan suara keras. Tanpa sebab yang jelas aku dimarahi.  Tuduhannya seabreg. Gak becus ngajar, malas, tidak disiplin, pokoknya semua  bertentangan dengan kenyataan. Ditambah Wakasek yang mengolok-olok bahwa aku jomblo abadi. Disusul omelan bertubi dari yang lain yang semua menohokku. Aku berteriak keras karena jengkel sambil kugebrak meja. Riuh rendah sontak terhenti.

Belum selesai kuurai persoalan untuk klarifikasi, pak Tugiman berdiri diikuti yang lain. Bu Irah, guru Seni tiba-tiba masuk diikuti beberapa siswa. Nyanyian lagu ulang tahun berkumandang. Sebuah bolu ultah berhias dua lilin angka tiga yang dibawa Bu Irah, kian mendekat ke arahku. Tak sadar udara terhembus dari dua bibirku. Emosi yang membuncah mendadak jadi haru seiring padamnya api. Pak Tugiman, saat itu iseng berseloroh bahwa Bu Irah cocok menjadi calon pendamping hidupku. Nada setuju serentak memadati gendang telingaku. Aku mati kutu. Sedikitpun tak ada kuasa menolak. Ketidakberanianku menyatakan rasa, terwakili sudah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun