Mohon tunggu...
Yoyon Sriyono
Yoyon Sriyono Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Sosial dan kebijakan publik

Anak bangsa yang bangga menjadi bagian dari Indonesia, berusaha untuk berkontribusi nyata pada bangsa dan negara meskipun hanya bisa melalui tulisan saran, masukan maupun kritik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

New Normal, Kapan dan Seperti Apa?

13 Juli 2020   10:40 Diperbarui: 13 Juli 2020   10:55 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Penulis, kondisi pelonggaran tersebut belum cocok untuk disebut sebagai NEW NORMAL, atau bisa dikatakan Daerah terlalu tergesa-gesa menerapkan NEW NORMAL di saat potensi penularan masih belum bisa diprediksi. 

Terminologi yang lebih cocok sesuai dengan uraian di atas adalah PSBB TRANSISI yang digunakan oleh DKI Jakarta. MASA TRANSISI ini harus dilakukan secara hati-hati dengan pelonggaran aktivitas social ekonomi secara bertahap sampai dengan persyaratan untuk menetapkan NEW NORMAL terpenuhi.

Kapankah kondisi NEW NORMAL tersebut berakhir? Diperkirakan kondisi NEW NORMAL tersebut harus tetap dijalani sampai ditemukannya obat atau vaksin atau terciptanya heird immunity. 

Jika persyaratan tersebut terpenuhi, yang diperkirakan akan memerlukan waktu 2-3 tahun, maka tatanan dunia akan kembali berubah menuju FINAL NORMAL. FINAL NORMAL diperkirakan akan mengalami perbedaan dibandingkan NORMAL sebelum ada wabah. Hal ini dimungkinkan karena sudah tercipta tatanan kehidupan baru yang dianggap lebih efektif, lebih baik dan sudah menjadi gaya hidup baru.

Penulis
Yoyon Sriyono (Pemerhati sosial dan kebijakan pemerintah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun