Mohon tunggu...
Yoyong Trye Abdillah
Yoyong Trye Abdillah Mohon Tunggu... Programmer - i can do this all day~

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang Desa Jombok, Ngantang Tahun 2019. Mahasiswa Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemanfaatan Sampah Gelas dan Botol Plastik Menjadi Ikon Desa Jombok

7 Juli 2019   22:54 Diperbarui: 7 Juli 2019   23:32 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanfaatan botol bekas yang sudah terkumpul dari masyarakat Desa Jombok yang dikumpulkan oleh Karangtaruna setiap hari senin dalam program bank sampah yang di daur ulang untuk pembuatan icon Desa Jombok yang berbentuk "I Love Jombok" untuk itu mahasiswa KKN UM Desa Jombok membantu perkembangan Desa Jombok dalam mengelolah sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang yang dapat berguna dan terlihat menarik.

Program kerja ini berisi tentang kreativitas mahasiswa mengolah sampah yang sangat berpotensi untuk menjadikan Desa Jombok sebagai desa yang rama lingkungan dan dapat menjadikan Desa Jombok menjadi Desa wisata kedepannya. Program kerja Griya Wisata Sampah yaitu menjadi simbol/icon " I love JOMBOK" keberadaan Desa Jombok.

Pendekatan awal yang dilakukan untuk program Griya Wisata Sampah yaitu mengambil sampah dari bank sampah yang ada di Desa Jombok. Sampah yang diambil yaitu gelas air mineral dan botol air mineral. Pengolahan sampah yang dilakukan dalam program Griya Wisata Sampah menjadikan sampah plastik gelas air mineral dan botol air mineral dibetuk menjadi icon dari Desa Jombok.

Kata-kata untuk icon yaitu " I love JOMBOK". Icon di letakkan di dinding Kantor Desa Jombok untuk dapat menarik para pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut dan memberikan kesan yang indah dan ramah dari desa jombok itu sendiri. Hasil dari pemanfaatan sampah daur ulang tersebut adalah menambah solusi untuk pengolaan sampah plastik yang sulit terurai.

Mahasiswa KKN UM
Mahasiswa KKN UM

Pembuatan icon dimulai dari tanggal 24 Mei 2019 sampai 27 Juni 2019. Kegiatan awal yang dilakukan yaitu membersihkan dinding dari tanaman liar yang dilakukan setiap hari Jum'at. Setelah dinding bersih dari tanaman liar, pada tanggal 21 Juni dilakukan kegiatan pengecattan dinding. Dinding diberi dua warna yaitu abu-abu untuk batu dan putih untuk batas- batas tiap batu.

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan mencari sampah botol dan gelas plastik. Setelah mendapatkan barang tersebut dilakukannya pencucian botol dan gelas plastik. Ketika sudah bersih botol dan gelas plastik di cat menggunakan tiga warna. Selanjutnya, dilakukan rangkaian icon Jombok menggunakan besi dan bambu. Pada tanggal 27 Juni 2019 seluruh kegiatan sudah selesai dilakukan dan icon Jombok sudah terpasang di dinding Kantor Desa Jombok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun