Mohon tunggu...
Mochammad Huda Mei Setio
Mochammad Huda Mei Setio Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Memberdayakan Petani Rumput Laut Eucheuma Cottonii

22 Februari 2016   18:58 Diperbarui: 22 Februari 2016   19:07 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Ilustrasi"][/caption]

Membekali kelompok tani dengan kemampuan mengolah sendiri rumput laut cottonii menjadi produk setengah jadi Alkali Treated Carragenan (ATC) merupakan pemberdayaan petani rumput laut. Harga terendah Rumput Laut cottonii basah adalah Rp 600/kg dan harga terendah ATC adalah Rp 60.000/kg. 1 kg Rumput Laut Cottoni kering berasal dari 8 kg Rumput Laut Cottonii basah dan 1 kg ATC dihasilkan dari 4 kg Rumput Laut Cottonii kering.

Kualitas gel strength ATC akan lebih terjaga karena kredit usaha kecil akan mencegah petani memanen dan menjual Rumput Laut dibawah umur 45 hari.

Regulasi harga ATC berdasarkan gel strength menyebabkan SOP alkaline treatment lebih ketat. Nanofilter kecil akan menangkap ion kalsium penyebab turunnya gel strength. Larutan sisa KOH tidak perlu digunakan lagi karena sudah bercampur dengan magnesium.

Limbah KOH dan magnesium memang berbahaya bagi lingkungan perairan, tapi akan menjadi bernilai tinggi bila dicampur dengan 25% kotoran ternak yang sudah mendapat treatment bakteri nitrosomonas dalam kondisi anaerob. Nitrifikasi ini akan lebih powerful bila ditambahkan dedaunan berprotein tinggi karena rendamen presifitasi pupuk hebat slow release MgNH4PO4 ditentukan oleh konsentrasi NO2 di dalam kotoran ternak tersebut. Keseimbangan NO2 tersebut memaksimalkan kristalisasi bahan organik. Sehingga limbah pengolahan rumput laut hanya menghasilkan pupuk kompos padat kaya MgNH4PO4 dan air jernih layak buang ke lingkungan.

Sedikit sentuhan kepedulian tangan kreatif ahli akan memberdayakan petani Rumput Laut Eucheuma Cottonii menghasilkan bibit unggul pengembangan kultur jaringan; Cottonii jumbo dengan panen tepat 45 hari dan mengolahnya sendiri menjadi ATC berdasarkan Gel strength; dan Mengolah limbah rumput laut menjadi pupuk slow release.

Sumber : dari sini

sumber : ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun