Mohon tunggu...
YOYOH NURJANAH
YOYOH NURJANAH Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Perawat

Saya seorang ibu dengan 2 putri dan 1 putra, saya bekerja sebagai seorang guru di Sekolah Menengah Kejuruan Keperawatan dan saya juga bekerja di pelayanan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemberian Obat pada Pasien

24 Januari 2023   21:00 Diperbarui: 24 Januari 2023   22:36 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PEMBERIAN OBAT

Medikasi (obat) adalah zat yang diberikan untuk keperluan diagnosis, terapi, penyembuhan, penurunan, dan pencegahan penyakit. Petunjuk tertulis mengenai sediaan obat dan cara pemberian obat dinamakan resep.

Biasanya satu obat memiliki tiga atau empat jenis nama, yaitu sebagai berikut : Nama kimia, nama generic, nama resmi, dan nama dagang (merek dagang).

Bentuk-bentuk obat meliputi : Bubuk/serbuk, Tablet, Pil, Kapsul, Kaplet, Larutan encer, Suspensi encer, Ekstrak, Supositoria, Koyo transderma (patch), Gel atau jeli, Balsem (liniment), Losion, salep (ointment), dan Krim.

Prinsip 12 benar dalam pemberian obat yaitu :

  • Pasien
  • Obat
  • Dosis
  • Waktu
  • Cara (rute)
  • Dokumentasi
  • Pendidikan kesehatan perihal medikasi
  • Hak pasien menolak
  • Pengkajian
  • Evaluasi
  • Reaksi terhadap makanan
  • Reaksi dengan obat lain

Cara pemberian obat kepada pasien terdapat beberapa cara, yaitu melalui rute :

  • Pemberian Obat Oral-Pemberian obat oral dilakukan melalui mulut yang memiliki efek lokal atau sistemik melalui saluran cerna tanpa harus merusak kulit dan jaringan serta tanpa menimbulkan nyeri. Yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat oral yaitu adanya alergi terhadap jenis obat yang akan diberikan, kemampuan pasien untuk menelan obat, adanya muntah atau diare yang dapat mengganggu absorpsi obat, efek samping obat, interaksi obat, dan edukasi obat yang di berikan.
  • Pemberian Obat Sublingual-Pemberian obat sublingual dilakukan dengan cara meletakan obat dibawah lidah hingga obat habis diabsorpsi ke dalam pembuluh darah. Cara ini memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan pemberian secara oral dan dapat mencegah kerusakan obat oleh organ hati. Cara pemberian obat ini memiliki efek lokal atau sistemik.
  • Pemberian Obat Bukal-Pemberian obat bukal dilakukan dengan meletakkanya di antara gusi dan membran mukosa pipi. Yang memiliki efek sistemik atau lokal, cara ini memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan pemberian secara oral dan dapat mencegah kerusakan obat oleh organ hati.
  • Pemberian Obat Parenteral-Pemberian obat parenteral diberikan melalui pembuluh darah menggunakan spuit (penyuntikan pada intravena). Cara ini memberikan reaksi lebih cepat dibandingkan pemberian obat melalui rute lain. Penyuntikan Intravena dilakukan dengan menyuntikan larutan obat kedalam vena pasien menggunakan spuit.
  • Pemberian Obat Intradermal-Penyuntikan intradermal merupakan salah satu rute pemberian obat, dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan dermis dibawah epidermis kulit menggunakan spuit biasanya dilakukan untuk tes alergi (skintest).
  • Pemberian Obat Subkutan-Pemberian obat subkutan merupakan teknik pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan subkutan dibawah kulit menggunakan spuit untuk di absorpsi.
  • Pemberian Obat Intramuskular-Pemberian obat intramuskular dilakukan dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot menggunakan spuit untuk di absorpsi, biasanya lokasi penyuntikan intramuscular meliputi area ventrogluteal, area dorsogluteal, area vastus lateralis, area deltoid, dan area rektus femoris.
  • Pemberian Obat Topikal-Pemberian obat topikal dilakukan dengan mengoleskan atau meneteskan obat ke kulit atau membrane mukosa, seperti area mata, hidung, lubang telinga, vagina, dan rectum. Obat topikal lazim diberikan untuk menimbulkan reaksi lokal pada area yang diberi obat, diantaranya :

Pemberian Obat Topikal Kulit : Pemberian obat topikal pada kulit dilakukan dengan mengoleskan obat secara lokal, langsung ke kulit. Untuk memperoleh reaksi lokal pada area yang diberi obat

Pemberian Obat Topikal Mata : cara ini dilakukan dengan mengoles salep atau gel , atau meneteskan cairan obat langsung ke mata. Yang dapat menangani gangguan mata, melebarkan pupil untuk pemeriksaan struktur internal mata, melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata serta mencegah kekeringan pada mata.

Pemberian Obat Topikal telinga : dilkukan dengan meneteskan obat cair pada telinga melalui kanal eksternal. Yang dapat memberikan efek terapi lokal yang meliputi mengurangi peradangan dan menangani infeksi pada kanal telinga eksternal, meredakan nyeri, dan melunakan serumen agar mudah dikeluarkan.

Pemberian Obat Topikal Hidung : Tekhnik ini dilakukan dengan cara meneteskan obat secara langsung ke dalam hidung. Yang berguna ubtuk mengencerkan sekresi hidung, memfasilitasi drainage dari hidung serta mengobati infeksi pada rongga hidung dan sinus.

Pemberian Obat Topikal Vagina : Dilakukan dengan mengoleskan atau memasukan obat ke dalam vagina dimana tujuannya untuk mengobati infeksi pada vagina, mengatasi nyeri, rasa terbakar, dan ketidaknyamanan pada vagina serta mengurangi peradangan.

Pemberian Obat Supositoria Rektal : Pemberian obat melalui rektal dilakukan dengan cara memasukan supositoria ke dalam rectum, dimana memperoleh efek pengobatan secara lokal maupun sistemik serta dapat melunakan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun