Mohon tunggu...
yolan vinz
yolan vinz Mohon Tunggu... -

More activity

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi

26 November 2011   07:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:10 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tiada kata [caption id="attachment_144756" align="alignleft" width="350" caption="Hands Poetry"][/caption] tiada perbandingan telanjang dan pertama kali sebelum adam sebelum hawa sepi di bumi hanyalah ketabahan hanyalah keyakinan dan kematian ditangannya sendiri karena surga karena neraka semakin fana setiap bertemu lagi tak bisa bicara tentang abadi hidup yang kita pilih tanpa kasih fajar di timur senja di barat di sela-sela lupa dan ingat hanyalah plakat di dinding kota setiap bertemu lagi pelacur korupsi diktator judi ke mana kita harus jujur terhadap diri sendiri bila semua pintu telah terkunci bila bumi ini mendengkur kita masih berjalan, menghibur dengan sebuah percintaan yang tak pernah kita katakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun