Aku pernah membeli minuman di warung langganan dengan salah satu kasir yang hafal denganku, sedangkan kasir satunya belum kenal. Saat pertama, aku bertemu dengan kasir yang belum kenal, sehingga memang diam dan kurang ramah. Aku tak teliti membaca tulisan di depan mataku saat itu. Ada, tapi tak kubaca.
Hari berikutnya aku kembali dengan kasir yang sudah hafal dan sempat berbincang sebentar. Aku melihat tulisan itu lagi di depan mataku dengan teliti dan ada undian yang dimulai beberapa hari yang lalu. Aku ingat, sebelumnya aku beli di periode undian tapi tidak mendapat kupon.
Aku tanya ke kasir di mana kuponnya dan aku diberikan kesempatan untuk ambil. Pantas saja tak ditawari, kupon itu sembunyi di bawah meja kasir. Entah apa alasannya disembunyikan dan tidak ditawarkan.
Aku kembali lagi ke warung selama dua kali, dan dua kali pula ada hal yang sama, yaitu toples kupon undian itu diletakkan di atas meja kasir sehingga terlihat pengunjung.Â
Aku meminta izin ke kasir untuk mengambilnya karena masih saja belum ditawari untuk ambil. Beruntung, masih dua kupon lagi untuk memenuhi syarat agar bisa memenangkan hadiah yang tak tahu apa. Lumayan kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H