Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menghapus Rasa

14 Januari 2025   18:39 Diperbarui: 14 Januari 2025   18:39 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menghapus (sumber gambar : terasmedia.com) 

Tak apa semut kecil
Kau adalah petarung terbaik
Dua kali menendang kerikil
Aku melihat dari bilik

Terulang kembali
Walau kini tak lagi sepi
Terima kasih berkali-kali
Lagi, berapi-api

Dua mata
Menjadi tanda
Jika rasa itu masih digenggam semesta
Parah, sampai menusuk dada

Maafkan, aku tersiksa
Tak bisa menghindar darimu, kesatria
Tak bisa menghapus rasa
Yang senantiasa membawa bahagia

Hadirmu yang sengaja
Bagai Dewa yang hobi meluncur
Dan selalu meraja
Dalam sanubari, yang selama ini tertidur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun