Tuk kesekian kali
Mata itu mengucap nyali
Kuat sekali
Hingga hati kami tak terkendali
Hingga suatu pagi buta
Kutemui sepasang mata
Ia enggan bertahta
Di Kerajaan Permata
Mengapa sorotnya meluncur turun?
Hampir tertimbun
Nyalinya kian padam
Ditiup oleh kenangan mendalam
Langkahnya kecil namun pasti
Alas kakinya menopang pembuktian
Ini yang kunanti
Jawaban yang dituntun pengalaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!