Aku sudah lama tidak lewat gang sempit di dekat rumah sakit, mungkin satu tahun ada, karena hanya bisa dilewati satu sepeda motor dan kadang salah satu harus mengalah mundur.Â
Walau sempit, jalan itu sangat membantu supaya kita bisa lewat jalan besar yang searah, agar tidak perlu lewat jalan besar yang sangat jauh. Karena cuaca mendung dan aku ingin membeli sesuatu di sebuah toko di jalan searah itu, aku berniat lewat gang sempit agar cepat sampai.Â
Ada satu sepeda motor mengikutiku ingin lewat gang sempit itu. Tiba-tiba ada sebuah palang di jalan masuk gang sempit, tapi tidak ada tulisan dan masih bisa lewat. Aku terobos saja karena masih bisa lewat, begitu juga sepeda motor di belakangku juga mengikutiku.Â
Sampai belokan selanjutnya, tara, sungguh-sungguh ditutup palang lebih besar dan sama sekali tidak bisa lewat karena renovasi jalan. Bapak di belakangku putar balik dan aku sangat malu karena keras kepala.Â
Rasanya tak percaya, aku tanya ke Ibu di depanku yang duduk di teras rumah, "Ditutup ya bu?" Beliau menjawab, "Iya, kan sudah ditutup sejak di sana." Aku semakin malu dan putar balik. Maafkan basa-basiku tadi ya Bu. Ini sudah malu.
Hari berikutnya aku diberi tahu Ibu lewat pesan, agar tidak lewat jalan di sekitar rumah karena ada penutupan jalan. Ibu memberikan jalan alternatif supaya tidak putar balik. Maaf ya Bu, saya tidak keras kepala lagi kok. Saya patuh.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI