Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memadamkan Kehendak Hati

16 Oktober 2024   17:06 Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:10 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi memadamkan api (Sumber gambar: inilah.com)

Kautahu?
Aku bahagia mencari
Walau menguras konsentrasi
Demi mencapai asa

Dengan hati yang telah dibaca alam
Rasa cinta yang begitu mendalam
Lalu berubah menjadi rasa kecewa
Karena luka telah meraja di jiwa

Belajar ilmu pembaca hati yang sulit bak wushu
Berdiam diri
Menatap matamu dari balik pintu besi
Kaupantaskan hati tanpa tanda jasa

Kauminta, inginku di hati bisa kuredam
Kehendak hati tuk mencuri tak kunjung padam
Mencuri senyum dan tatapan penuh wibawa
Maafkan aku, jika memaksamu tertawa

Baca juga: Maaf Membara

Sedih, buat apa?
Jika tertawa, bisa lega
Apa saja yang buatmu lupa
Tulis dengan tinta jingga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun