Tuhan,
Aku rindu
Pada puing pecahan berwarna biru
Dulu kami menjadi satu
Karena kebodohan
Berwindu-windu
Tersebar ke seluruh penjuru
Kini hilang ditelan waktu
Mungkinkah Ia sampai Desa Cilembu?
Katakan padaku!
Sudikah Kau membantu?
Hanya Kau tempatku mengadu
Baca juga: Rinduku tuk Pemuja Buku
Apakah di kalbu?
Aku tak sempurna tanpa pecahanku
Seperti puzzle yang berkurang satu
Seharusnya Ia merasa sendu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!