Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puing Pecahanku

21 September 2024   08:23 Diperbarui: 21 September 2024   08:27 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pecahan barang (sumber gambar : www.alamy.com)

Tuhan,
Aku rindu
Pada puing pecahan berwarna biru
Dulu kami menjadi satu

Karena kebodohan
Berwindu-windu
Tersebar ke seluruh penjuru
Kini hilang ditelan waktu

Mungkinkah Ia sampai Desa Cilembu?
Katakan padaku!
Sudikah Kau membantu?
Hanya Kau tempatku mengadu

Apakah di kalbu?
Aku tak sempurna tanpa pecahanku
Seperti puzzle yang berkurang satu
Seharusnya Ia merasa sendu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun