Jendela terbuka
Kulihat sesuatu bercahaya
Aku kira kunang-kunang
Ternyata daun kemangi menyinari bumi
Mengapa Kau berbeda muka?
Cahayamu bergerilya
Biasanya redup dan tenang
Tapi ini menyala bak laksmi
Tak maukah melihat mataku yang seperti boneka?
Tengoklah aku, seperti sang surya!
Tenang, air mata ini tak berlinang
Karena bahagiaku bersemi
Dulu, aku sedang berduka
Kini, aku berjaya
Karena aromamu membuatku senang
Tuhan, terima kasih atas apa yang aku alami
Pintu maaf-Mu terbuka
Kasih-Mu tak berbiaya
Dan Kauberikan aku jenang
Untuk bekal silaturahmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H