Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Menjadi Tawa

6 September 2024   16:41 Diperbarui: 6 September 2024   16:43 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tertawa (sumber gambar : cermin-dunia.github.io)

Senyumlah teman!
Hapuslah sedih di mata indah!
Adakah masalah padamu kawan?
Katakan, jangan Kau simpan kisah!

Tak cukup sekali Kau bersedih hati?
Mengapa harus berulang kali?
Aku selalu mengamati
Bukan sesekali

Mata indahmu berganti lelah
Tak lagi bercahaya
Matamu hampir basah
Berhiaskan air, tapi bukan air mata buaya

Aku percaya, kini Kau merana
Dirundung duka dan kecewa
Tapi esok, kan berubah warna
Dari duka, menjadi tawa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun