Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Komunikasi Harus Berjalan, Jangan Memendam!

20 Agustus 2024   16:29 Diperbarui: 20 Agustus 2024   16:33 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komunikasi antarkaryawan (sumber gambar : mail.meso.co.id) 

Pentingnya komunikasi dalam pekerjaan, terutama masalah uang. Bekerja di bagian pembelian harus hati-hati terhadap penggunaan uang, dalam arti pengeluaran, yaitu mencari harga termurah dengan kualitas bagus, atau setidaknya tidak terlalu banyak ada pengeluaran yang tidak penting. Jika itu terjadi, ya mau gimana lagi dengan sangat terpaksa, kita menyimpan barang secara sia-sia, kecuali barang itu bisa digunakan dalam kegiatan lain. 

Di tempat kerjaku, untuk pembuangan limbah saja dikenakan biaya pembuangan, tidak murah, tergantung jenisnya. Jika tidak dibuang, pasti memenuhi tempat dan bisa jadi sarang binatang atau malah sarang penyakit bagi kita di sekitarnya. Jika beruntung, barang itu bisa laku dijual. Sekali lagi, tergantung jenis barangnya. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan? Dengan cara apa? Salah satunya bisa dengan komunikasi pihak peminta barang dengan pihak pembeli, dalam hal ini adalah aku. 

Bagian pembelian dituntut untuk bekerja secara cepat dan tentunya tepat, minta esok datang, kalau bisa aku menyediakannya hari ini. Apalagi jika minta hari ini datang, harus bisa hari ini juga, kecuali kasus khusus. Aku sebisa mungkin membelinya hari yang sama, sesuai permintaan, karena peminta minta hari yang sama. 

Aku sudah di toko untuk mengecek barang yang diminta, karena ada keanehan pada barang itu, aku konsultasi ke tim yang ada di kantor. Aku belum berani membeli, takut salah. Ternyata peminta barang info kalau batal membeli barang itu, karena adanya pembatalan dari customer, yang memilih memakai barang lain. Untung saja ada keanehan, sehingga aku tidak membelinya. 

Coba kalau tidak aneh, aku belinya dua pax sesuai permintaan dan siapa yang akan mengganti uangnya? Barangnya juga belum tentu dipakai, karena aku belum pernah beli dengan ukuran seperti itu. Lalu, akan dipakai untuk apa? Atau malah dibuang yang belum tahu akan dibayar atau membayar. 

Sudah jauh-jauh, buang tenaga, waktu, bahan bakar, kalau nggak ditanya juga mereka tidak memberitahu. Apakah memberitahu itu sulit? Batal bukan berarti pendapatan berkurang, justru bertambah karena tidak keluar uang untuk membeli. Mengapa orang cenderung memendam? Harusnya komunikasi tetap berjalan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun