Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bagiku dan Bagimu Beda

12 Agustus 2024   16:29 Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:38 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi kita yang bekerja sebagai karyawan kantor dan bertugas di lapangan biasanya minta nota atau karcis parkir. Pasti tetap berusaha dulu, agar tahu tukang parkir itu punya karcis atau tidak. Karcis itu nantinya akan dilaporkan ke keuangan sebagai bukti pengeluaran. 

Pernah suatu ketika, waktu aku minta karcis di sebuah toko terkenal yang sangat ramai, tukang parkir itu bilang dengan nada yang agak marah, karena tidak punya karcis dan bilang "Udah, nggak usah bayar!" Tapi aku diminta mengeluarkan sepeda motor sendiri, sedangkan yang bayar parkir, sepeda motornya dikeluarkan tukang parkir itu. Aku kan hanya tanya, sebagai laporan, jika memang tidak ada ya tidak usah, tapi jawabannya tidak enak didengar.

Lalu aku pindah ke toko lain yang tidak terlalu terkenal, dan tidak terlalu ramai seperti toko pertama. Sama, aku juga tanya ada karcis parkir atau tidak. Tukang parkir tidak menjawab, tapi langsung mengambil karcis itu. Aku bertanya berapa bayarnya, karena beda karcis beda rupiahnya. 

Dulu aku pernah minta, tapi lupa nominalnya berapa karena jarang ke toko itu dan tukang parkirnya juga kadang ganti. Tukang parkir itu menjawab dengan agak marah juga, "Lha biasanya berapa? Kok malah tanya?" Aku jawab seingatku berapa. Lalu tukang parkir pergi tanpa mengeluarkan sepeda motorku, sedang yang lain yang tanpa karcis parkir dikeluarkan sepeda motornya.

Lalu untuk masalah nota yang lain, yaitu nota BBM. Semua pom bensin pasti selalu ada nota, baik itu tulis tangan maupun dengan mesin. Di kantorku, nota tulis tangan masih berlaku. Tapi di kantor lain belum tentu. Aku juga baru tahu saat meminta nota BBM di sebuah pom bensin langganan. Waktu itu aku minta nota dan petugas bilang hanya ada nota manual. Tiba-tiba seorang wanita di belakangku tanya ke petugas, "Mas, nggak ada nota dengan mesin?" Petugas itu menggeleng. Lalu wanita tadi nggak jadi membeli BBM, karena nota yang diminta kantor adalah dengan mesin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun