Pada pagi hari, aku membeli snack di tempat jajan pasar langganan, tempatnya laris dan penjual hanya dua, jadi kadang harus menunggu bayar dan berdesak-desakan. Biasanya aku membayar tunai, tapi kali ini aku membayar menggunakan Qris. Setelah pembayaran berhasil, aku tunjukkan buktinya ke penjual, Beliau mengiyakan. Belum sampai satu menit, aku mengambil barangnya dan penjual yang sama berkata, "Mbak, sudah berhasil mbayarnya?" Lalu ku jawab, "Sudah mbak, sudah tak tutup. Mau ku tunjukkan buktinya?" Beliau jawab, "Tidak perlu mbak." Aku menjadi tidak enak.
Peristiwa kedua, aku membeli minuman di tempat yang sama kedua kalinya, penjual sudah lanjut usia dan hanya terima pembayaran tunai. Pertama aku beli, diambilkan pegawai. Yang kedua ini pegawai tidak terlihat, lalu aku izin mengambil satu karton sendiri. Penjual ternyata percaya bahwa aku ambil satu karton, tidak lebih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI