Beberapa hari lalu aku membawa uang Rp 10.000, tanpa dompet untuk membeli snack di pedagang langganan. Biasanya aku memberikan uang setelah menerima snack itu. Waktu pedagang memberikan dagangan ke aku, aku lupa, tadi sudah memberikan uang atau belum. Di meja juga tak ada uang. Lalu aku tanya ke Beliau, "Mas, uangnya tadi udah saya berikan ya?" Pedagang membuka laci uang dan berkata, "Sudah Mbak, ini pas Rp 10.000." Aku memasukkan snack ke dalam tas yang aku bawa, masih ada uang Rp 10.000. Aku kembali, dan memberikan uang itu ke pedagang, "Mas, maaf, uangnya belum saya berikan." Sudah tahu kebiasaan memberi uang di belakang, tapi aku ragu, jadi menanyakan. Ternyata pedagang juga ragu.Â
Hari berikutnya, saat aku mau laporan ke bagian terkait, aku kehilangan satu nota. Aku kembalikan ke pihak yang bertanggung jawab atas nota itu. Apakah Ia telah melaporkan nota itu atau belum, untuk saling mengingatkan. Tapi saat Beliau tak ada di tempat, aku tinggalkan laporan itu. Aku pun telah mengiriminya pesan untuk cek nota. Sesaat kemudian, Ia memberitahu bahwa nota yang aku cari ada di laporan tersebut. Padahal dari tadi udah ku cek, nota seukuran A5, tak ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H