Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudikah Kau Membakar?

16 Juli 2024   12:42 Diperbarui: 16 Juli 2024   12:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibakar (sumber gambar : pxhere.com)

Bolehkah ku menulis kisahmu di tiap ketikan?
Bukan tulis nama, takut Kau murka
Atau mencantumkan namamu dalam tiap hembusan?
Terlalu banyak kisah kita yang berisi pantun jenaka

Sampai tahun berganti, belum selesai ku hitung akan jadi berapa buku
Ku kira Kau hujan yang selalu memberi kesejukan
Tapi ternyata baskara menyinari siku
Dan memacu langkah menuju rerumputan

Memberikan hangat yang begitu syahdu
Dan sering kali kau membakar semangat
Tolong ambilkan tumbuhan perdu!
Hati-hati, jangan sampai masuk pulau keramat!

Baca juga: Maafkan Raketku!

Jangan berganti waktu dengan rembulan yang merindu!
Aku tak kan sanggup jika Kau sembunyikan sinar
Kebekuan pasti akan berumur sewindu
Padahal, aku ingin salahku Kau bakar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Janjiku pada Semut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun