Saat aku akan pulang dari kantor, setelah maghrib, aku melewati sebuah lorong. Ada yang aneh di hari itu, tak biasa, padahal aku selalu lewat situ jika hendak pulang. Lampu yang berada di depanku, berkelap-kelip alias mati-hidup dalam suatu waktu, layaknya aku sedang ada di diskotik.
Pernah juga sepulang dari kegiatan malam bersama teman-teman. Hampir pukul 21.00, lewat di tempat angker yang biasanya, yang masih ku lewati karena memang jalan yang nyaman. Semerbak harum bunga saat aku melewati jalan itu.
Lalu saat di jalan hendak menuju tempat kerja pada siang itu, aku melihat sosok perempuan berada di depanku, beberapa meter tepat di depan kendaraan depanku. Aku memperhatikannya sewaktu di persimpangan lampu merah. Aku tak melihat mukanya, karena semua yang dikenakan dari atas sampai bawah berwarna hitam. Memakai kerudung dan mengenakan gaun panjang. Aku tak tahu apa yang dilakukan. Ia sempat mendekati seorang Kakek yang berdiri di jalan itu, seperti membisikkan sesuatu. Yang jelas Ia berjalan membelakangiku di sela kendaraan. Tak berapa lama, lampu hijau menyala dan semuanya melaju dengan kencangnya, tanpa aku tahu di mana perginya sosok itu.
Kembali, di saat aku menulis ini masih saja jantung ini berdebar tak karuan. Dan lengan ini seperti bergetar. Aku menulis kisah ini sendirian di petang saat mau pulang. Agar ku dapatkan suasana mencekam. Juga ku dengar suara pukulan di sebelahku, tepatnya di meja sampingku. Bulan ini ada saja kejadian seperti itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H