Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sampah Berkurang, Diskon Menanti

2 Juli 2024   22:09 Diperbarui: 2 Juli 2024   22:12 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi dan kue (sumber gambar : economy.okezone.com) 

Hmmm, lezatnya kue dan segarnya es kopi susu yang kedainya menjamur di mana-mana, entah berseberangan, entah sebelahan, entah di sepanjang jalan yang berjarak beberapa meter dari kedai yang satu ke kedai berikutnya. Penggemar kopi pasti bahagia bisa menikmatinya, tetapi kadang juga bingung mau beli yang mana dan di mana, mengingat banyak kedai dan kadang memiliki beberapa kedai langganan yang rasanya enak. 

Sekali lagi bukan karena murah, karena murah itu relatif, yang penting enak atau dekat dengan tempat tinggal atau karena mengikuti kesukaan anak sekarang yang seringnya nongkrong di kedai sambil mengerjakan tugasnya atau sekedar temu kangen dengan teman lama atau menikmati kesendirian sambil membaca buku atau membuka media sosial, di mana hal itu juga bisa menghasilkan tambahan pendapatan. 

Tidak hanya kopi, banyak macam yang dijual di kedai itu, ada teh, susu, jeruk dan minuman rempah, mengingat kopi tidak selalu bersahabat bagi semua orang. Ada yang tidak suka pahit, ada yang asam lambung atau memang tidak suka ngopi. Selain minum, biasanya juga ada kue atau makanan berat berupa nasi atau kentang bersama teman-temannya sebagai pelengkap. Untuk menarik perhatian, kedai sering mengadakan promo pada jam-jam tertentu, atau di saat tanggal gajian dan juga ada yang memberikan diskon karena membawa wadah atau tumbler, selain mengurangi sampah, diskon juga kita dapat.  

Walaupun hanya 10% tetapi itu lumayan atau mendapat poin yang akhirnya bisa ditukar minuman setelah poin terkumpul dalam jumlah tertentu atau free biaya take away. Apapun itu, adalah salah satu cara menarik pengunjung dan juga mengurangi sampah yang semakin hari semakin banyak sedangkan tempat pembuangan sampah sudah penuh. Beda lagi jika sampah itu bisa diolah, bisa diberikan ke bank sampah atau malah dibuat barang yang bermanfaat kemudian dijual atau dipakai sendiri. Pintar-pintarlah memanfaatkan peluang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun