Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Purchasing, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengeluhlah dan Lihat Sekitarmu!

30 Juni 2024   15:51 Diperbarui: 30 Juni 2024   16:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual keliling (sumber gambar : TribunJakarta.com) 

Beberapa kali aku lewat di jalan yang sama di Yogyakarta, pemandangan selalu sama. Seorang Bapak yang berjalan dari ujung selatan hingga ujung utara menjual benda pajangan yang tidak mesti dibutuhkan. Aku pernah melihat Beliau tertidur pulas di jalan raya sambil duduk, aku takut dagangan Beliau diambil orang lewat, bukannya berpikir negatif, tapi bolehlah karena memang semua kemungkinan bisa terjadi. 

Ada juga di tempat lain, seorang Bapak yang dulu berjualan kopi, tetapi mangkal di suatu trotoar dengan sepeda mini yang sudah agak tua. Aku pernah membeli dan harganya murah, karena aku kasihan, walau sebenarnya aku bisa membuat kopi itu di rumah karena aku memang suka kopi, pasti aku selalu sedia. Aku pernah tanya, rumah Beliau sekitar 2 km dari tempat berjualan. 

Bulan berganti hingga ku temui Bapak itu masih di lokasi yang sama tetapi dagangan sudah beda, kini berjualan beberapa bungkus camilan yang berbeda rupa, tapi stoknya mungkin tak sampai sepuluh. Beberapa bulan kemudian, Bapak masih jualan, di tempat sama tapi ada dua hal yang beda. Pertama, dagangan hanya dua bungkus dan kedua, sepedanya tak pernah ada. Yang sama hanya satu, sepi pembeli. Lalu hal yang sama dari kedua Bapak adalah tetap berjuang walau lelah, lelah menunggu dan lelah berjalan hingga tertidur. Apakah kita masih mengeluh saat diminta berpanasan? Dan juga masih malas berjalan kaki walau dekat? Kalau dengan sepeda masih mending, tapi kalau dekat masih naik sepeda motor dengan berbagai macam alasan, ya terserah saja. 

Sekedar saran, tidak boleh mengeluh. Hanya pekerja lapangan yang bersahabat dengan hujan hingga dagangan basah, dengan terik matahari hingga kulit semakin terbakar, dengan keringat yang membasahi pakaian hingga aromanya sampai kemana-mana lalu dihindari orang. Aku punya teman pria yang begitu manja, hanya berjalan beberapa meter terkena panas saja sudah mengeluh, padahal masih muda. 

Lalu satu lagi, beda orang, ia minta dilayani dengan dibawakan barang pesanannya yang lumayan berat karena aku adalah yang beli, padahal aku perempuan dan ia lelaki, dengan alasan aku perempuan harus latihan jika suatu saat menggendong anakku. Aku hanya diam karena Ia lebih punya kuasa dibanding aku yang hanya staf biasa, bukan bos besar sepertinya. Tapi, menurutku seorang bos tak harus selalu menyuruh anak buahnya, bisa juga Ia terjun langsung merasakan apa yang dirasakan anak buahnya, karena kerja lapangan tak seenak dan tak semudah kerja di ruang AC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun