BANTUL, SEPUTAR YOGYA - Sekolah alam digemparkan dengan kehadiran ular, biawak, dan berbagai macam reptile lainnya di lingkungan sekolah. Kejadian ini mengundang perhatian anak-anak untuk mencari tahu dan berinteraksi dengan hewan tersebut.
Sanggar Anak Alam (Salam) berada di Nitiprayan RT 04 Ngestiharjo Kasihan Bantul menawarkan konsep baru dalam dunia pendidikan. Kegiatan yang tidak biasa dilakukan dalam sekolah pada umumnya dapat ditemukan di Salam. Proses pembelajarannya unik dengan menampilkan secara langsung objek yang akan dipelajari. Hewan reptil contohnya. Didampingi tiga pengajar, anak-anak diajak secara langsung berinteraksi dengan reptil yang ada. Interaksi dilakukan dengan melihat, mengamati, dan memegang hewan yang ada.
Setiap hari, anak-anak mempelajari hal yang berbeda. Sistem pembelajaran yang diterapkan oleh Salam mengacu pada alam. Hal ini diterapkan untuk menumbuhkan kepekaan anak terhadap alam. Proses belajar dilakukan dengan mengajak anak untuk melakukan apa yang dilihat. Anak-anak bebas berekspresi. Anak-anak bebas dan dibiarkan untuk menemukan ilmu mereka sendiri.
“Model pembelajaran yang kami pakai adalah model riset. Jadi anak akan meriset sesuatu yang selanjutnya dikaitkan dengan pengetahuan sesuai tingkatan mereka”, kata Yudis Kepala Sanggar Anak Alam.
Guru Salam berjumlah 27 orang yang terdiri dari relawan dan orang tua anak. Sedangkan siswa berjumlah 150 orang dengan tingkat pendidikan SD hingga SMP.
“Senang bersekolah disini, bisa bermain-main sama ular dan tidak takut.” Kata Miye salah satu siswa Salam.
Meskipun tidak mengikuti standar pendidikan yang diatur pemerintah, Salam diakui sebagai pendidikan non formal. Misi dari Salam adalah “Belajar dapat dilakukan dimana saja, dan anak menjadi guru atas diri mereka sendiri”. (Yovita Amalia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H