Mohon tunggu...
Yovie Alamsyah
Yovie Alamsyah Mohon Tunggu... -

Siswa di SMA Negeri 1 Kesamben, Kab. Blitar, Jawa Timur. Anggota Pers Abu-Abu SMAN 1 Kesamben. Dengan kata, mencoba untuk membuka sisi lain dunia. Dengan kata, berusaha merangkul semua elemen di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bumm!

28 Juni 2016   10:52 Diperbarui: 28 Juni 2016   16:08 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TERHENYAK, aku dari baring bosanku
Merangkap
Sejalan debu beterbangan dari muka ini

Benar adanya gurun-gurunku disapu
Kencang para penunggang unta
Tahukah jika aku terus mendesah
Fajar tak kunjung terhempas?

Burung-burung gereja bersahutan hebat
Tanpa lelah pada dasi, kemeja, tuxedo
Mewah bawa persembahan
“Untuk kita nanti”, ujar mereka kelakar

Runcing bambu makin mengerucut di dalam hutan
Dimana singa dan kucing lapar berebut sepotong
Daging semut kurus kerontang iba
Tak pernah minta lelah

BERGUNCANG, raungan hatiku basah
Penuh lumpur-lumpur kebencian
Yang kutimbun sedari kanak

Rasanya
Otakku bagai bom waktu buatan Tangan Besi
Terpasang alarm rahasia
Bisa bertingkah semau sendiri

Ji, ro, lu, pat
Dentuman lirih iringi kepenatanku
Akan ironi pembuat ketupat

Dan...

Jika telah sempurna masa
Bisa terhimpun udara, mendekat
Semakin mendekat!

Dan...

... BUMM!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun