Mohon tunggu...
Yovie Alamsyah
Yovie Alamsyah Mohon Tunggu... -

Siswa di SMA Negeri 1 Kesamben, Kab. Blitar, Jawa Timur. Anggota Pers Abu-Abu SMAN 1 Kesamben. Dengan kata, mencoba untuk membuka sisi lain dunia. Dengan kata, berusaha merangkul semua elemen di bumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ombak Maret Gundah

28 Juni 2016   11:57 Diperbarui: 28 Juni 2016   12:05 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

WAU berkibar di selatan
 Gagah, menyongsong perkasanya awang
 Tanah padi tempat debu bermuara

Bekas kaki telanjang jelas
 Terlukis di kuningnya pasir
 Bias oleh mentari menjelang terlelap

Sesekali
 Gurauan, sahutan, acuhan, terngiang
 Mulut bumiputera cilik begitu semarak
 Nikmati sisa hari

Yang mungkin,
 Besok tak dijumpa
 Atau....?  Nanti malam !?

Deburan ombak menepis jejak mereka
 Hilangkan rasa gundah yang terpendam
 Yang lama diumpat dalam nurani

Nurani malaikat

Jika benar rumbia dan triplek itu lenyap
 Kemanakah hidup mereka kelak?

Haruskah
 Seperti dilema opera sabun yang mampu
 Bius kaum pemukim keramat
 Padahal hatinya tak bersuara?

Maret yang mereka lalui dengan
 Tangisan langit tumpah ke tanah
 Isi hati mereka

Terombang-ambing

Ombak yang meranggas pohon bakau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun