Mohon tunggu...
Yovan rate Azis
Yovan rate Azis Mohon Tunggu... Atlet - pelajar

saya adalah seseorang yang tidak mudah menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siapa Bilang? Tunanetra Ngga Bisa Jadi Youtuber? Hm

23 November 2020   21:52 Diperbarui: 23 November 2020   22:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

pernakah kalian menjumpahi seorang disabilitas, terkhususnya tunanetra? Apa yang terlintas di dalam fikiran kalian tentang tunanetra itu sendiri? Mungkin sebagian besar orang menganggap bahwa tunanetra itu hanya bisa bekerja sebage tukang pijit, namun sebenarnya tidak hanya itu saja, tunanetra juga bisa mencoba menjadi seorang YouTuber.

Bbagaimana bisa? Mungkin sebagian pembaca pasti bertanya-tanya, seseorang yang tidak bisa melihat bisa menjadi seorang YouTuber? Namun bagaimana cara dia editing video nya? Padahal menjadi seorang YouTuber perlu editing yang mahir.

aed, jangan beranggapan seperti itu, jika ingin menjadi YouTuber profesional.

Menurut kata pepatah, banyak jalan untuk sampai kenegri cina.   yang artinya, jika seseorang ingin hidup maju maka banyak jalan untuk menuju kesuksesan,.

Pada kenyataannya seorang yang memiliki kekurangan pengelihatan atau tunanetra, juga bisa brkarir sebagai YouTuber.  

Topik --topik yang di bahas oleh para YouTuber tunanetra pun tidak kalah serunya dari non tunanetra.

Dari mulai flog, pembahasan isu-isu disabilitas, mempertahankan hak-hak disabilitas, tutorial teknologi untuk disabilitas sampai cover lagu dan, hafiz alquran. Sungguh menarik bukan?   

Cara tunanetra editing video:

Dari individual tunanetra itu juga ada klasifikasinya ada low vision  atau memiliki sisa pengelihatan dan totali blind atau tidak melihat samasekali.   Untuk editing videonya baik itu low vision atau totali blind, sama saja dengan menggunakan aplikasi editor video yang pada umumnya, sedangkan yang membedakan jika tunanetra itu editing video dengan di tambahkan aplikasi khusus yang bernama scrin reader, atau bisa di sebut dengan mendiskripsikan tulisan yang ada di dalam layar mengubahnya menjadi audio yang mudah di pahami oleh tunanetra.

Jadi dari kesimpulan saya, sebenarnya antara tunanetra dan non tunanetra tidak ada perbedaan. Cuman yang sedikit membedakan, dari segi pengelihatannya saja, tetapi dari seluruh aspek, kecuali dalam pengelihatan itu sama dengan non tunanetra.  

Setelah anda membaca tulisan saya ini, jangan beranggapan, jika tunanetra itu tidak bisa apa-apa, jadi sekarang anda menganggab tunanetra bisa  melakukan apa saja.   Tetapi dengan jalan dan jalur yang berbeda, namun tujuannya sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun