Mohon tunggu...
Yovanda Noni Izabella
Yovanda Noni Izabella Mohon Tunggu... -

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dua Jam bersama Dahlan Iskan di Bontang Bikin “Bingung” Protokoler, Puji Masakan Koki.

12 Juni 2012   17:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03 2299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1339523631237486055

Rabu (11/1) kemarin adalah hari tersibuk bagi para protokoler. Kedatangan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke Bontang membuat protokoler Pemkot, Pupuk Kalimantan Timur (PKT), dan PT Badak NGL bekerja ekstra keras. Lantaran Dahlan memang susah ditebak mau ke mana. Apalagi dia tak mau terlalu repot dengan pengawalan dan schedule. Kalau mau jalan, ya jalan saja.

Sebenarnya, kedatangan Dahlan Iskan ke Bontang bukanlah agenda utama. Karena tujuan Dahlan sebenarnya adalah melihat lahan pertanian dan percetakan sawah di Berau, Kabupaten Tana Tidung (KTT) dan Nunukan. Dia ‘terpaksa’ mampir, karena helikopter MI-17 V5 buatan Rusia milik TNI AD yang ditumpanginya, harus mengisi bahan bakar setelah terbang dari Balikpapan.

Malam sebelum kedatangannya, para protokoler belum bisa memastikan apa yang dilakukan Dahlan. Apakah menunggu pengisian bahan bakar di Bandara PT Badak NGL, atau sempat melakukan plant tour ke pabrik PT PKT, yang merupakan “mantan” BUMN. Tak ada yang pasti, bahkan para wartawan pun harus standby di bandara sejak pukul 09.00. Satu-satunya yang bisa dipastikan hanya jam kedatangan Dahlan sekitar pukul 10.00 Wita.

Pukul 09.00 Wita, bandara PT Badak NGL sudah ramai dengan orang-orang berseragam perusahaan. Mereka karyawan PT PKT dan PT Badak NGL. Juga ada wartawan dan beberapa polisi. Semua orang di sana menanti kedatangan Dahlan Iskan. Mereka saling bercanda dan ngobrol untuk mengisi waktu sembari menunggu.

Seperti yang sudah diprediksi, tepat pukul 10.00 Wita, helikopter MI-17 V5 mendarat. Semua orang yang tadinya akrab, berbalik sibuk berpencar mencari tempat di depan pintu kedatangan penumpang. Dari balik pintu kaca, terlihat Dahlan turun dari pintu heli.

Dia mengenakan baju kaus lengan panjang putih yang digulung sedikit, bertuliskan Canopy Bridge Wisata Bukit Bengkirai. Plus, sepatu kets berwarna hitam, tak ketinggalan topi bulat bergaya army. Penampilan santai, tak seperti menteri lainnya yang kerap terlihat menggunakan jas dan sepatu kulit mengkilap. Di antara orang-orang yang menunggunya itu ada yang bergumam, “menterinya mana sih? Masak yang pakai baju kaus itu?”

Siang kemarin, Dahlan terlihat segar bugar dan enjoy. Senyum santai khasnya selalu dilontarkan pada siapa saja di hadapannya. Kedatangan Dahlan ini, salah satu rangkaian tur ke kabupaten/kota se-Kaltim, yang membicarakan rencana pembukaan lahan pertanian padi seluas 100 ribu hektare di Kaltim.

Tampak dalam rombongan, Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Holding Arifin Tasrif, Dirut PT PKT Aas Asikin Idat. Juga terlihat wajah-wajah penting di BUMN seperti direktur utama Sang Hyang Sri, dirut Perhutani, dirut Pertani, dan dirut Inhutani.

Melalui pintu khusus di ruang bandara PT Badak yang langsung menembus ruangan coffee morning, Dahlan beserta rombongan diajak mampir oleh Hanung Budya, president director PT Badak. Hanung sudah menyiapkan presentasi kilat seputar perusahaannya. Berulang kali Hanung menyebutkan, PT Badak seperti kejatuhan durian runtuh. Karena didatangi seorang menteri yang terkenal memiliki gaya pemecah masalah birokrasi dengan gaya korporasi.

Saat mengikuti pertemuan itu, Dahlan menanggapi dengan santai, ia hanya tersenyum dan sesekali menyela presentasi itu.  Sekitar 15 menit, presentasi itu akhirnya berakhir. Buru-buru Dahlan yang ditemani Wali Kota Adi Darma, meninggalkan arena dan menuju bus PT PKT yang sudah menunggu selama 15 menit.

Dia mengatakan perjalanannya masih panjang, pasalnya ‘harus’ mengikuti plant tour ke lokasi pabrik PT PKT. Waktunya makin mepet, karena sebenarnya presentasi PT Badak itu tak ada dalam schedule. Waktunya sempit karena Dahlan punya jadwal ‘terbang’ meninjau lahan percetakan sawah. Wajah-wajah agak panik pun sempat tampak dari beberapa protokoler. Namun, Dahlan tetap santai saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun