Mohon tunggu...
Yovanca_003
Yovanca_003 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sosial Media : Sebagai Media Komunikasi atau Media Kekuasaan Pribadi?

11 Oktober 2015   21:52 Diperbarui: 11 Oktober 2015   22:18 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Gadget adalah salah satu media yang dibutuhkan oleh manusia. Gadget berasal dari bahasa Inggris yang memiliki makna berfungsi praktis dan berguna terhadap sesuatu yang baru. Dalam artikel bukukerja.com bahwa gadget yang pertama kali ditemukan adalah radio. Radio di temukan oleh Nathan Stubbefield tahun 1902.

Perkembangan teknologi komunikasi semakin berkembang pesat di dunia, informasi yang pertama kali muncul di dunia adalah surat yang ditemukan pertama kali di Mesir. Kemudian telegraf yang menggunakan morse untuk jarak jauh, perkembangan teknologi yang kiat cepat ditemukan sebuah telepon yang sampai sekarang digunakan. Ketiga teknologi yang ditemukan di temukan oleh Alexander Graham Bell. Teknolgi Komunikasi yang semakin berkembang, khalayak menyebutnya gadget, karena adanya berbagai macam gadget yang berkembang dari masa ke masa. Gadget berkembang dengan berbagai macam jenisnya hingga saat ini menggunakan touchscreen. Gadget tentu berisi berbagai macam aplikasi sosial media yang digunakan oleh konsumen. Beberapa aplikasi yang menjadi daya tarik konsumen bahkan di gunakan oleh konsumen yaitu Whatsapp, Line, WeChat, KakaoTalk.

            Aplikasi sosial media dapat mempermudah untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan jarak yang jauh atau kebutuhan mendesak, bahkan dengan mempublikasikan hasil karya kita contohnya foto atau video. Tentu sosial media diciptakan oleh manusia di beberapa negara, contohnya dalam artikel Indra Steven di bersosial.com adalah Whatsapp berasal dari California yang diciptakan oleh Brian Acton dan Jan Koum, kemudian Line berasal dari Korea Selatan diciptakan oleh perusahaan NHN Corporation. Dari contoh kedua aplikasi sosial media, terlihat jelas bahwa negara-negara maju berani dan berhasil menciptakan suatu aplikasi yang sangat berguna bagi manusia akan tetapi Indonesia adalah pengguna terbesar aplikasi sosial media yang di ciptakan oleh beberapa negara luar. Masyarakat Indonesia seakan terhipnotis begitu saja dengan aplikasi sosial media yang berhasil meluncur ke dunia, bahkan terkadang ada yang di salah gunakan.

            Adanya kedudukan bahwa Indonesia sebagai pengguna media bahkan sosial media terbesar dan negara maju lainnya justru yang menciptakan aplikasi dan media, hal ini akan dikaitkan dalam teori hegemoni.Teori hegemoni di cetuskan oleh Antonio Gramsci yang beraliran Marxis, dalam power point Dewi Kartika Sari (2015) teori hegemoni bagaimana cara media mempersuasi para khalayak menjadi di anggap penting.Teori hegemoni dibagi dua hal yaitu ada kedudukan kelas pemilik modal dan kelas buruh, jika dikaitkan oleh kasus pencipta social media dengan pengguna aplikasi sosial media sehingga ada yang di untungkan bahkan ada yang dirugikan tetapi rugi disini belum tentu secara disadari oleh khalayak. Menciptakan aplikasi media bukan hal yang mudah, tentunya ada keuntungan yang diperoleh bahkan besar-besaran yang didapatinya.Menurut survei GFK Asia menemukan bahwa Indonesia paling banyak yang membeli produk gadget. Sehingga, gadget yang digunakan memiliki fitur aplikasi yang cukup banyak di miliki oleh setiap pengguna gadget.

            Apakah rakyat Indonesia hanya pengguna sosial media saja? Tidak dapat menciptakan sesuatu hal yang baru dan berguna bagi dunia ? Apakah mereka yang menciptakan berbagai aplikasi sosial media adalah cara mereka untuk meraup keuntungan serta sebagai langkah untuk menguasai bangsa di dunia? Tentunya sebagai khalayak tidak dapat mengerti apa motif para pencipta sosial media yang sebenarnya, hanya dapat menganalisa segala sesuatu tentang sosial media.

Khalayak berhak memilih dan menggunakan aplikasi social media dengan cara yang benar serta dapat menciptakan sesuatu terobosan dengan menciptakan aplikasi terbaru di sosial media.Sehingga khalayak tidak dianggap dan di hitung hanya sebagai pengguna sosial media terbesar di dunia tetapi dapat menciptakan t baru di belahan dunia.Melek media tidak hanya di media tetapi sosial media juga dapat di gunakan. Dengan melek media di lakukan dengan 3 tahap :

  1. Analyze             : Berbagai sosial yang di dapatkan kemudian di analisa dan di kaji dengan data-data yang akurat
  2. Evaluate             : Bagaimana khalayak mengevaluasi sosial media yang di dapatkan dengan cermat serta kegunaan dan keuntungan di balik munculnya sosial media yang baru.
  3. Communicate : Khalayak dapat mengkomunikasikan kepada teman- teman yang menggunakan media social serta berdiskusi bagaimana melakukan terobosan untuk Indonesia.

Tuhan memberkati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun