Mohon tunggu...
Youzhmie Yusuf
Youzhmie Yusuf Mohon Tunggu... Freelancer - a welfare worker

Pencerita dongeng bumi dan langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Surutkan Langkah Juangku

29 Maret 2013   08:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:02 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Jika pagi datang..
jangan surutkan langkah juangku..ketika pagi bergelayut dengan kantuk dan bagaimana kabut masih menutupi kota ini..

Jika siang datang…
jangan surutkan langkah juangku..ketika mentari menerik dan sanggup bakar kulitku..atau debu yang nyaris separtikel oksigen membubung menjadi satu dengan udara kota ini..menyesak masuk diam-diam ke paru-paruku..atau ketika angin panasnya membuat telingaku berdenging hebat..atau ketika air mataku tumpah membasahi mata yang kering akibat persinggunganku dengan debu..

Jika sore datang..jangan surutkan langkah juangku..bagaimana ketika aku bersaing dengan truk-truk pengangkut emas hitam dan pasir gunung memenuhi jalanan..

Jika malam datang…
jangan surutkan langkah juangku..bagaimana angin malam menusuk ngilu tulangku..menggigilkan tubuh yang sedianya penuh peluh dan lelah..bagaimana angin laut bertiup mendinginkan kota yang nyaris kehabisan gunung akibat tambang…

Jika hujan datang..
jangan surutkan langkah juangku..ketika hujan menyiramku diiringi tawa jumawa gemuruh awan dan juga kerlipan mata halilintar..

Dan.. Jangan surutan langkah juangku..ditengah flu yang mendadak menyergap, batuk yang dengan bahagia ikut bicara dan sakit yang tak kunjung membaik, atau air mata yang tertumpah karena menolah menyerah…

Hanya…Jangan surutkan langkah juangku Tuhan…di pagi yang berselimut kabut..di siang yang matahari menerik dengan niat membakarku hidup-hidup..di sore yang aku berlomba dengan truk-truk..di malam yang mengendurkan mental bajaku..atau ketika hujan berniat merendamku bersama kota itu…
Hanya…Jangan surutkan langkah juangku Tuhan…”

Penulis : Youzhmie Yusuf

Samarinda, 20 Februari 2013

Didedikasikan untuk 100 Pamong Budaya Non PNS yang tersebar di seluruh nusantara...Perjuangan kita panjang kawan..kita tak 'akn dikenang zaman tapi percayalah, apa yang kita lakukan ini adalah untuk proses yang lebih kekal..karena kecintaan kita pada Pertiwi ini.. ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun