Mohon tunggu...
Youvita Almas
Youvita Almas Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

7 November 2022   08:18 Diperbarui: 7 November 2022   08:40 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.1 PENDDIKAN CALON GURU PENGGERAK KABUPATEN TRENGGALEK ANGKATAN 7

 

Jurnal refleksi dwi mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan yang ditulis setiap dua mingguan. Jurnal ini mnjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap calon guru penggerak.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menulis tentang refleksi saya mengenai kegiatan-kegiatan pendidikan calon guru penggerak yang sudah kami lakukan pada modul 1.1 tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dalam jurnal kali ini saya berpedoman pada model 4F (Dr.Roger Greenaway), yaitu Fact, Feeling, Findings dan Future.

1. FACT (PERISTIWA)

  • Saya sangat bersyukur karena Allah SWT telah memberikan kesempatan bagi saya untuk terpilih menjadi salah satu calon guru penggerak. Saya tidak pernah menduga sebelumnya bahwa saya bisa lolos seleksi tahap 1 dan tahap 2 dimana pendaftar calon guru penggerak berjumlah ribuan. Pada tanggal 20 Oktober 2022CGP Angkatan 7 resmi dibuka oleh Bapak Nadiem Makarim, BA.,MBA dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti oleh CGP se Indonesia. Setelah kegiatan zoom meeting, seluruh anggota CGP seluruh Indonesia wajib mengikuti segala aktifitas dan kegiatan yang ada di LMS. Dimulai dengan mengerjakan simulasi dan lanjut pre-tes paket modul 1. Tanggal 22 Oktober kami mengikuti Lokakarya Orientasi secara luring di SMAN 1 Trenggalek yang dimulai pukul 08.00-16.00. dalam kegiatan ini diundang pula Pengawas dan Kepala Sekolah tempat CGP mengajar. Kepala Sekolah diundang dengan harapan beliau mendapat pemahaman yang mendalam tentang perjalanan Pendidikan Guru Penggerak, sehingga diharapkan beliau dapat memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada CGP. Dengan begitu Pendidikan Guru Penggerak dapat berjalan dengan baik dan lancar.
  • Dalam kegiatan lokakarya dimulai dengan pengenalan para pengajar praktik yaitu Bapak Dwi Susanto, dan Bapak Anto. Kemudian dilanjutkan dengan membuat kesepakatan kelas dan dipresentasikan. Yang paling menyenangkan adalah saat kita diajari bagaimana membuat konten di google site dimana google site sebagai wadah guru penggerak yang nantinya siap berbagi praktik dengan guru-guru yang lain.
  • Tanggal 24 Oktober dimulai dengan modul 1.1 Mulai dari Diri dan Eksplorasi Konsep-Mandiri. Kami belajar melalui LMS . Selanjutnya kami mengikuti diskusi virtual yaitu ekplorasi konsep bersama kelompok kecil untk membuat tugas yang akan dipresentasikan pada forum doskusi .
  • Elaborasi Pemahaman bersama instruktur dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 November 2022 yang membahas tentang konsep filosofi KHD dan penerapannya pada konteks local social budaya. Materi dibahas secara mendalam dan diskusi berjalan sangat lancar.

2. FEELING (PERASAAN)

  • Alhamdulillah sudah dua minggu menjadi CGP. Ada banyak hal yang saya rasakan. Senang, sedih, sempat merasa down karena saat itu bebarengan dengan kegiatan workshop tapi juga ada semangat dan tekad bahwa saya harus dapat menyelesaikan program PGP dengan baik. Saya harus mampu melakukannya demi perubahan pembelajaran kearah yang lebih baik.

3. FINDINGS (PENEMUAN)

  • Ada banyak ilmu dan pengetahuan baru yang saya dapatkan selama menjalani proses ini.  Seperti bagaimana seharusnya menjadi guru, bagaimana memerdekakan anak, ide pembelajaran yang menyenangkan dan bagaimana menumbuhkan budi pekerti pada anak. Kita harus mencontoh KHD yang harus memanusiakan manusia, menuntun anak sesuai kodratnya sehingga anakn dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, bagaimana murid harus mencapai kodrat alam namun bisa membuka mata untuk tiap mhal positif di luar (kodrat zaman) sehingga kebahagiaan sejati dapat diraih.
  • Sebagai pendidik saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan bakat dan minatnya dengan tidak bergantung pada orang lain. Saya juda harus memandang anak sebagai subjek pembelajaran. Menerapkan budi pekerti yang luhur dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

4. FUTURE (PENERAPAN)

  • Agar pembelajaran di kelas berlangsung dengan baik, menyenangkan dan efektif , saya harus mengimplementasikan ilmu yang saya dapatkan selama ini. Kekurangan-kekurangan dalam proses mendidik akan saya benahi karena saya menyadari bahwa saya sangat jauh dari kata sempurna apabila dikaitkan dengan filosofi pemikiran KHD. Pembelajaran harus berorientasi pada anak, dan memberi kebebasan kepada anak untuk bereksplorasi mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan minatnya. Menciptakan pembelajaran yang aktif dan interaktif dan tidak berorientasi pada nilai tapi pada proses.
  • Sebagai pendidik harus mampu menuntun anak , mengarahkan anak kea rah yang lebih baik dan berbudi pekerti yang luhur. Tak seharusnya kita sebagai pendidik untuk tetap mempertahankan keegoisan kita tetapi kita harus memerdekakan anak agar mereka mencapai kebahagiaan yang sejati.
  • Terima kasih
  • Wassalamualaikum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun