Mohon tunggu...
Irfan Taufik
Irfan Taufik Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Saya mempunyai ketertarikan untuk mengeksplore hal baru, hobi menulis, dan ingin menjadi orang yang punya banyak harta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengadu Nasib dari Judi Online

7 November 2024   16:06 Diperbarui: 7 November 2024   16:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : (Bank Mega) https://blog.bankmega.com/mengungkap-dunia-judi-online-sejarah-tren-dan-dampak-sosialnya/

namun, setelah menikah dengan kekasihnya. ia masih tetap memakai uang usaha hingga sudah tak ada modal lagi untuk membeli sayuran yang akan dijual. ia dimarahi habis-habisan oleh sang istri dan adik-adiknya. sejak saat itu, ia berjanji tak akan bermain judi. akhirnya, mereka semua sepakat menjual 1 mobil pribadi untuk melanjutkan bisnis keluarga yang sempat terhenti dan untuk biaya keperluan adik-adiknya. hal ini karena anak kedua dan anak ketiga masih sekolah dan berkuliah.

lagi dan lagi, tepatnya pertengahan tahun 2022,

anak pertama kembali dalam mode "kumat", sudah tak ada uang lagi untuk menjalankan bisnis keluarga tersebut. bedanya, saat dinasehati oleh anak kedua dan istrinya, anak pertama ini marah dengan bergumam "duit mamah kan masih banyak, pake aja dulu yang 100 juta".

anak kedua mengingatkan, kalo uang itu buat biaya pendidikan adik mereka hingga kuliah dan sarjana nanti. namun, secara diam-diam anak pertama memakai uang tersebut karena ia tahu pin atm milik adiknya.

singkat cerita..

diakhir, 2022. 

anak pertama dan istrinya bercerai.

dan tiga adik berkaka tersebut berunding tentang pembagian warisan.. akhirnya mereka sepakat, kalau 1 mobil, 3 motor, dan 1 rumah untuk anak kedua dan anak ketiga. sang anak pertama, dapat 1 rumah lainnya. namun, anak kedua memberikan ultimatum "kalau warisan milik anak pertama abis, jangan memohon kepada mereka".

tanpa butuh waktu lama, anak pertama meminta kepada kakanya almarhum ayahnya untuk menjual rumah warisan milik dia. awalnya, ditolak namun karena anak pertama bermulut manis dan memohon untuk diberikan kesempatan kedua. akhirnya rumah itu terjual diharga, 320 juta. dan semua uangnya, menjadi milik anak pertama tersebut. awalnya, ia memberikan 20 juta kepada kakanya almarhum ayahnya karena telah menolong menjual rumah warisannya. namun, uang tersebut ditolak dan berharap digunakan dengan sebaiknya-baiknya.

kalian tau? 320 juta itu bertahan berapa lama?

hanya sekitar 4 bulan saja bertahan. tidak usah bertanya uang tersebut untuk apa karena anak pertama tersebut menyampaikan bahwa dia sudah "kecanduan akut" dengan judi online. ia mencoba kerumah adiknya dengan muka sedih, murung, dan sebagainya. meskipun awalnya ditolak untuk tinggal sementara. namun adiknya mencoba kembali membuka pintu maaf, dan mengizinkan tinggal sementara dengan alasan "kalau abang udah kerja dan punya uang. abang harus cari kontrakan" karena usut punya usut adik kedua tersebut telah menikah dan suaminya tinggal dirumah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun