ROMANTISME PEREMPUAN
Tahukah kau, Lelaki Bumi...bahwa perempuan romantis dengan caranya sendiri. Dia cerewet alih-alih peduli, marah pengganti cemburu menggelegak tak terperi, merajuk manja agar lelaki merasa dibutuhkan, menangis agar tak kehilangan, dan bersabar atas luka yang ditorehkan sang lelaki kesayangan.
Romantisme perempuan adalah rangkaian pendulum yang terus bergerak untuk memintamu sang lelaki tetap tinggal. Bangsa Hawa adalah kelembutan yang tegar, keutuhan yang sangat murni, kekuatan mahadaya yang sanggup membuatmu bertekuk lutut untuk setiap lekukan raga dan hatinya. Setiap aroma tubuhnya, lenggokan pinggul tertutup yang tetap saja tak terlewatkan oleh radar feromon jiwa, kulit bening sejernih mutiara putih, lensa mata penuh godaan, si merah muda yang bernama bibir, juga suara mendayu yang terdengar seperti harpa di bukit lembayung. Semua milik lelaki yang mampu meminta dirinya kepada Sang Maha Cinta dengan kehalalan hakiki.
Perempuan romantis tak dengan raga atau kata. Mereka makhluk penyembunyi, menutup setiap pintu hati dan membukanya hanya untuk siapa yang memiliki kunci. Jika saja setiap lelaki berhenti untuk mengintip air mata yang jatuh dari setiap rasa sakit yang diterimanya, maka mereka akan memahami perempuan dari sudut lain tempat berdiri
Perempuan tidak akan berlari kecuali lelaki memintanya menjauh. Perempuan hanyalah perempuan yang menunggu. Mereka tak bisa bergerak sekehendak hatinya saat menginginkan seseorang, namun Lelaki-lah yang dapat membawanya pergi meminjam nirwana di dalam satu asa.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H